Changchun (ANTARA) - "Saya akan kembali ke Indonesia untuk memberikan kontribusi kecil dalam menyebarkan budaya China," tutur Peng Xiaotong (25). Pada Jumat (20/6), Peng secara resmi lulus dari program pascasarjana Universitas Studi Internasional Jilin. Saat berbicara tentang masa depannya, gadis yang dulu sempat membuat warganet terharu ini menunjukkan tekad yang kuat.

Pada April 2023, sebuah video berjudul "Gadis yatim piatu menangis terisak karena lolos ujian masuk program pascasarjana" viral di berbagai platform media sosial China. Dalam video tersebut, Peng Xiaotong awalnya ingin merayakan keberhasilannya lolos ujian, namun tak kuasa menahan tangis sambil berkata, "Hasil yang kuraih dengan sangat sulit ini tidak bisa kubagikan kepada orang tuaku." Kisah Peng itu menyentuh hati jutaan warganet.

Meski telah kehilangan kedua orang tuanya sejak dini, gadis asal Provinsi Guizhou, China barat daya, itu merasakan kasih sayang dan dukungan yang tiada henti mengalir dari masyarakat dan kampus. Rektor Qin juga menulis surat motivasi kepadanya: "Melalui kerja keras, kamu bisa menjadi penyebar budaya China ke seluruh dunia, juga menjadi pendidik yang mencerdaskan dan membentuk karakter generasi baru. Kamu akan menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri."

Di kampus, Peng belajar dengan giat. Pada Agustus tahun lalu, dia menjadi sukarelawan pengajar bahasa Mandarin internasional dan dikirim ke Indonesia untuk menjalankan misi pengajaran selama satu tahun.

Peng Xiaotong dan pelajar Indonesia menunjukkan kecintaan mereka terhadap tanah air. ANTARA/Xinhua/HO-Universitas Bahasa Asing Jilin, Radio Nasional China

Namun, awal masa tugasnya di Indonesia tidak berjalan mulus. Saat pertama kali mengajar, Peng sering merasa gugup dan tidak percaya diri. Murid-muridnya memiliki rentang usia yang luas, dari siswa SD kelas 3 dan 4 hingga orang dewasa yang sudah bekerja.

Dia harus mengajarkan menulis aksara Mandarin, serta memperkenalkan budaya dan tata bahasa China. Seiring waktu, Peng menyadari bahwa ada banyak perbedaan antara budaya China dan Indonesia, baik dalam bahasa, etiket, maupun kuliner, namun juga ada banyak kesamaan.

Dia mendapati bahwa nilai-nilai tradisional China, seperti menghormati guru dan menjunjung tinggi keluarga, sangat selaras dengan budaya setempat. Dia benar-benar merasakan hangatnya pertukaran budaya, yang makin memperkuat tekadnya untuk menjadi jembatan penghubung antara hati rakyat China dan Indonesia.


Menghadapi kebutuhan belajar yang begitu beragam, Peng tidak menyerah. Dia terus mengeksplorasi metode pengajaran yang tepat. Dia mencoba menarik perhatian anak-anak dengan lagu dan permainan sederhana, serta menggunakan situasi bahasa yang relevan dengan kehidupan sehari-hari untuk membantu orang dewasa memahami ekspresi dalam bahasa Mandarin.

Sedikit demi sedikit, dia menemukan ritme pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa dan mulai membangkitkan minat mereka terhadap bahasa Mandarin.

Peng Xiaotong saat wisuda. ANTARA/Xinhua/HO-Universitas Bahasa Asing Jilin, Radio Nasional China


"Pengalaman ini tidak hanya membuat saya memahami betapa menariknya pertukaran lintas budaya, tetapi juga memberi saya perspektif baru terhadap pengajaran bahasa Mandarin internasional," ujar Peng Xiaotong.

"Setiap kali saya menjelaskan asal-usul aksara Mandarin atau menceritakan festival dan tradisi China di kelas, para siswa selalu mendengarkan dengan penuh semangat. Mata mereka memancarkan rasa ingin tahu dan kerinduan akan dunia yang belum mereka kenal. Resonansi budaya seperti ini membuat saya merasa bangga dan semakin mantap dalam menyebarkan bahasa dan budaya China," katanya.

Kini, Peng telah berhasil memperoleh sertifikasi resmi sebagai guru bahasa Mandarin internasional. Setelah lulus, dia memutuskan untuk tetap tinggal di Indonesia dan melanjutkan kariernya sebagai pengajar bahasa Mandarin.

"Langkah selanjutnya, saya akan menyempurnakan metode pengajaran dan merancang aktivitas belajar yang lebih menarik agar bisa meningkatkan motivasi dan minat siswa. Saya juga akan aktif mencari kesempatan kerja sama dan pertukaran dengan sekolah-sekolah lokal di Indonesia guna bersama-sama mempromosikan penyebaran bahasa dan budaya China," ujarnya.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.