Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera merevitalisasi di Stadion Olahraga Cendrawasih, Jakarta Barat karena sudah lama fasilitas itu tak terawat.
"Targetnya 2026 direvitalisasi," kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Jakarta Barat, Senin.
Ia mengaku, dirinya meninjau langsung tempat itu berdasarkan permintaan masyarakat yang melaporkan bahwa stadion olahraga tersebut sudah lama tak terawat.
“Ketika saya melihat sendiri, fasilitas di sini ada tujuh hektare dan memang tempatnya itu menurut saya, bagus sekali," kata Pramono.
Untuk itu, Pramono mengatakan dirinya sudah berdiskusi dengan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Andri Yansyah untuk segera menyelesaikan perencanaan revitalisasi lokasi tersebut.
Baca juga: Persija usung misi membangun stadion sendiri di hari ulang tahunnya
Bahkan, Pramono sempat mengusulkan agar Stadion Cendrawasih nantinya bisa dimanfaatkan sebagai tempat latihan sehari-hari Persija Jakarta.
Sebab, kata Pramono, hingga kini Persija Jakarta belum memiliki tempat latihan rutin.
Tak hanya diperuntukkan untuk olahraga sepak bola, Pramono menjelaskan nantinya Stadion Cendrawasih juga bisa dimanfaatkan untuk olahraga lain seperti basket hingga padel (olahraga raket yang menggabungkan elemen dari tenis dan squash).
“Kalau dilihat fasilitasnya cukup bagus, maka selain lapangan sepak bolanya, ada lapangan basket, nantinya ada bulu tangkis, dibangun juga padel dan sebagainya,” kata Pramono.
Saat ditanyai perihal anggaran, Pramono mengaku belum menentukan apakah revitalisasi Stadion Cendrawasih akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau tidak.
Baca juga: Pengelola JIS studi banding di Stadion Dipta Bali
Oleh sebab itu Pramono ingin perencanaan desain Stadion Cendrawasih dapat segera diselesaikan sehingga revitalisasinya dapat segera dilakukan.
"Kalau cuma rencana saja itu, hebatnya orang kita. Yang paling penting tahun depan harus sudah dibangun ya," kata Pramono.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.