Meski terkendala cuaca dan kondisi medan yang sangat curam dan berbatu sampai saat ini seluruh anggota tim masih terus melakukan upaya terbaik untuk mencapai titik jatuh korban

Jakarta (ANTARA) - Basarnas menyatakan jurang di area Cemara Nunggal, jalur pendakian Gunung Rinjani di Lombok Timur Nusa Tenggara Barat menjadi lokasi jatuhnya seorang pendaki perempuan berkewarganegaraan Brazil.

Koordinator lapangan dari Kantor SAR Mataram I Kadek Agus Ariawan dalam laporannya yang diterima di Jakarta Senin, menjelaskan bahwa area Cemara Tunggal berada di jalur menuju puncak Gunung Rinjani dan berbatasan langsung dengan Danau Segara Anak. Lokasi tersebut memiliki kontur tebing curam dengan kedalaman ratusan meter yang sulit dijangkau.

“Korban jatuh di sekitar Cemara Nunggal, yang merupakan jurang dengan medan sangat ekstrem. Saat ini kami masih fokus pada proses pencarian dan evakuasi,” kata Kadek Agus.

Baca juga: Gubernur NTB instruksikan evakuasi cepat turis Brasil jatuh di Rinjani

Basarnas mengkonfirmasi korban diketahui bernama JDSP (27), wisatawan asal Brazil yang tengah mendaki Gunung Rinjani bersama kelompoknya. Insiden tersebut terjadi pada Sabtu (21/6) pagi saat korban melintasi jalur mendaki yang mengarah ke puncak.

Setelah menerima laporan dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), tim Kantor SAR Mataram segera mengerahkan personel dari Pos SAR Kayangan dan Kantor SAR Mataram, lengkap dengan berbagai peralatan evakuasi dan pemantauan.

Baca juga: Petugas gabungan evakuasi pendaki yang jatuh di Gunung Rinjani

Dalam operasi ini, Basarnas melalui tim rescue Kantor SAR Mataram membawa perlengkapan mountaineering untuk medan terjal termasuk tali-temali karmantel dan SRT-Set, drone pemantau udara, perangkat komunikasi, alat medis, serta kendaraan operasional dan pendukung lainnya.

Operasi pencarian dan pertolongan ini juga melibatkan puluhan personel gabungan dari berbagai instansi di antaranya Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, BPBD Lombok Timur, Unit SAR Lombok Timur, Emergency Medical Health Community (EMHC), Pemadam Kebakaran, Relawan Rinjani, pemandi gunung serta unsur relawan lainnya.

Kadek Agus mengatakan bahwa meski terkendala cuaca dan kondisi medan yang sangat curam dan berbatu sampai saat ini seluruh anggota tim masih terus melakukan upaya terbaik untuk mencapai titik jatuh korban.

Baca juga: Perbaikan jalur pendakian Gunung Rinjani Lombok rampung

Pemantauan udara menggunakan drone juga terus dilakukan untuk mempercepat proses pencarian.

“Kami mohon doa seluruh masyarakat agar operasi ini bisa berjalan lancar dan korban segera ditemukan,” katanya.

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.