Jakarta (ANTARA) - Pendiri dan CEO USS Network Sayed Muhammad mengatakan berkolaborasi dengan jenama internasional menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memaparkan budaya Indonesia ke luar negeri.
“Karena itu salah satu cara kita untuk bisa mendapatkan paparan media dari sana (luar negeri), jadi, jangan menutup diri,” kata Sayed dalam acara Creative Talks Road to Kongres Gekrafs 2025 di Jakarta, Senin.
Sayed mengatakan dalam memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia, perlu cara yang perlahan untuk menarik perhatian masyarakat di luar negeri karena orang cenderung tidak melirik jika sesuatu terlalu berbeda dengan budaya mereka.
Baca juga: Menbud ajak Polandia kolaborasi dalam investasi sektor budaya
Dia memberi contoh olahraga bela diri pencak silat, bisa dimodifikasi dan digabungkan dengan olahraga dunia lainnya yang sudah terkenal seperti taekwondo, atau muay Thai sehingga budaya Indonesia bisa masuk secara perlahan dan dekat dengan budaya negara lain.
Salah satu cara yang paling sering dilakukan ketika memperkenalkan budaya adalah musik, seperti yang baru-baru ini dilakukan grup No Na di kancah internasional.
"Bagaimana kita bisa masuk pelan-pelan, nanti kita bisa masuk lebih masif lagi, ada step by step (langkah demi langkah)-nya memperkenalkan unsur budaya tanpa harus menghilangkan budayanya, nanti mereka akan mengulik juga kok Indonesia itu gimana,” kata Sayed.
Sayed berharap pemerintah juga berperan dalam menjaga identitas lokal kepada semua lapisan masyarakat dengan membuat aturan yang mempermudah jenama lokal bisa tampil di pusat perbelanjaan.
Baca juga: DPR RI dorong adanya undang-undang diplomasi ekraf
Baca juga: Menekraf: JVWF 2025 jadi wadah kolaborasi pelaku ekraf dan otomotif
Baca juga: Kemenekraf dan dan komunitas jajaki peluang perluasan pasar ekraf
Baca juga: Grup no na asal Indonesia tandai debut dengan "Shoot"
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.