Kita akan bantu beliau untuk pengangkutan secara temporer masyarakat Enggano yang ingin ke Bengkulu
Bengkulu (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan bantuan armada Kapal Orca dan pesawat untuk mengatasi krisis transportasi di Pulau Enggano dalam mobilisasi warga dan hasil bumi dari pulau terluar di Bengkulu tersebut.
“Saya terima beliau (Gubernur Helmi) dengan membawa kabar soal Enggano yang sekarang sedang ramai di media sosial. Kita akan bantu beliau untuk pengangkutan secara temporer masyarakat Enggano yang ingin ke Bengkulu,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono lewat pernyataannya diterima di Bengkulu, Selasa.
KKP berkomitmen memberikan perhatian serius terhadap krisis transportasi yang tengah dihadapi masyarakat Pulau Enggano di Kabupaten Bengkulu Utara.
Dia menegaskan KKP siap memberikan solusi jangka pendek dan jangka menengah dalam penanganan keterisolasian Pulau Enggano akibat keterbatasan akses transportasi laut.
Baca juga: Pemerintah Pusat siapkan transportasi khusus ke Pulau Enggano
Sementara itu Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menyampaikan apresiasi atas respon cepat dan perhatian yang diberikan KKP terhadap permasalahan Enggano.
“Alhamdulillah, kita diterima dengan baik di KKP. Terima kasih atas perhatian khusus untuk masyarakat Enggano,” kata Helmi.
Menurut Helmi, dalam pertemuan itu Menteri Trenggono menyampaikan akan menyediakan kapal pengangkut untuk mobilisasi masyarakat Enggano ke Kota Bengkulu dan pengangkutan hasil bumi mereka.
"Bahkan tadi juga disampaikan akan ada satu pesawat yang mungkin akan diperbantukan untuk mendukung mobilitas masyarakat Enggano," kata Helmi.
Pulau Enggano merupakan pulau terluar yang letaknya berada di tengah-tengah Samudera Hindia, sekitar 156 km atau 90 mil laut dari Kota Bengkulu. Untuk mencapai pulau terluar Indonesia di Bengkulu tersebut salah satunya memanfaatkan transportasi laut.
Akses ke Enggano seharusnya menggunakan kapal penyeberangan. Hal itu karena kondisi jarak dan Pulau Enggano juga berada di tengah Samudera Hindia yang tentu gelombang lautnya berbahaya ketika diakses menggunakan kapal-kapal kecil nelayan.
Baca juga: Gubernur Bengkulu apresiasi dukungan tokoh nasional suarakan Enggano
Jika berlayar ke Pulau Enggano menggunakan kapal penyeberangan, kata dia, maka akan membutuhkan waktu tempuh setidaknya selama 12 jam. Namun sejak tiga bulan terakhir Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu, mengalami pendangkalan alur, aktivitas keluar masuk dermaga pelabuhan menjadi terganggu.
Hal itu juga yang mengganggu aktivitas pelayaran menggunakan kapal penyeberangan ke Pulau Enggano. Akses masyarakat Enggano terkendala karena kapal penyeberangan tidak bisa keluar masuk dermaga Pelabuhan Pulau Baai.
Presiden Prabowo Subianto, kata Gubernur Helmi, menandatangani Instruksi Presiden (Inpres) tentang percepatan pembangunan Pulau Enggano dan Pelabuhan Pulau Baai.
"Alhamdulillah. Ini menjadi kabar bahagia bagi seluruh masyarakat Bengkulu, khususnya Enggano. Inpres ini merupakan bentuk nyata kehadiran negara," ujarnya.
Baca juga: Dasco sebut Inpres diteken sebab masalah Enggano perlu ditangani cepat
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.