Ring Tarkam 3 suguhkan 17 laga termasuk perebutan gelar WBC Asia

Jakarta (ANTARA) - Promotor kejuaraan tinju antarmahasiswa Ring Tarkam Part 3 siap menggelar kompetisi di Ponorogo, Jawa Timur, pada 24 -26 Juli 2025, yang bakal menyuguhkan 17 laga, termasuk perebutan gelar kelas bantam World Boxing Council (WBC) Asia Silver.

"Dengan hadirnya Ring Tarkam Part 3 kami ingin tinju Indonesia kembali dikenal dan dicintai seperti pada era 80-an dan 2000-an awal," kata Pemilik Gbrand Sport yang juga Promotor Ring Tarkam 3, Muhammad Gibran Cahyaning Pengeran, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Ring Tarkam 3 akan menyuguhkan 10 laga amatir, enam laga profesional, dan laga perebutan sabuk kelas bantam WBC Asia Silver antara petinju Indonesia Hisar Mawan dan calon lawan dari Thailand.

Para petinju juga akan bersaing memperebutkan sabuk prestisius lainnya seperti Sabuk Emas Bupati, Sabuk Ring Tarkam, dan Sabuk Komisi Tinju Indonesia (KTI).

Gibran mengatakan Ring Tarkam yang terus digelar berkelanjutan memberikan panggung kepada para petinju berprestasi sekaligus memacu semangat mereka menuju level lebih tinggi.

Ajang ini bakal menghadirkan legenda tinju Indonesia seperti Ellyas Pical, Daud Yordan, dan Chris John.

Gibran mengatakan, kehadiran mereka menjadi simbol kesinambungan generasi dan pengingat bahwa perjuangan dan dedikasi adalah kunci menuju prestasi.

Gibran menambahkan, ajang tersebut juga digelar dengan pendekatan sportainment untuk membangkitkan tinju nasional, serta membuktikan olahraga bisa digelar secara profesional, menghibur, dan edukatif.

Ajang tersebut, kata dia, akan disiarkan secara langsung dalam skala lebih besar, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand.

Ia berharap ajang tersebut melahirkan bintang-bintang baru yang kelak mengharumkan Indonesia.

Konferensi pers ini juga dihadiri oleh Senior Executive Advisor WBC Asia Urgyen Rinchen Sim, Head of Sports MNC Channel Yun Setyoko, dan Match Maker KTI Joshua Hamilton.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.