Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan bahwa aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital harus menjadi penggerak utama transformasi digital nasional.

Pada acara Pengukuhan Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kementerian Komunikasi dan Digital di Jakarta, Selasa, dia menyatakan bahwa acara pengukuhan pengurus Korpri merupakan momentum untuk memperkuat komitmen pengabdian ASN di era digital.

"Di sinilah Kementerian Komunikasi dan Digital juga perlu hadir bukan hanya sebagai regulator dan fasilitator tapi juga sebagai penggerak transformasi digital untuk mendukung seluruh agenda pembangunan dan terutama program-program prioritas pemerintah," katanya.

Meutya mengemukakan peran strategis Kementerian Komunikasi dan Digital dalam menghadapi "perang informasi", khususnya dalam melindungi kelompok rentan seperti anak-anak dari dampak penyebaran konten informasi negatif.

Kepada pengurus Korpri di Kementerian Komunikasi dan Digital yang baru dikukuhkan, dia berpesan agar mereka berusaha menjadi teladan dalam memperkuat nilai-nilai inti ASN serta integritas dalam memberikan pelayanan publik.

"Korpri adalah wajah ASN di hadapan publik, dan untuk itu setiap tindakan pelayanan ASN harus dilandasi dengan rasa cinta dan juga rasa tanggung jawab, bukan sekadar tugas administratif belaka," katanya.

"Jangan sampai sebagai ASN seperti batu keras, tidak peka, dan kehilangan sisi manusiawi dalam pelayanan publik," ia menambahkan.

Baca juga: Pemerintah gandeng perusahaan teknologi untuk percepat transformasi digital

Menkomdigi juga menyampaikan pentingnya keterlibatan ASN di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital dalam pelaksanaan program prioritas pemerintah.

Ia mengatakan bahwa pelaksanaan program prioritas pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, dan Koperasi Merah-Putih membutuhkan dukungan teknologi informasi dan komunikasi.

"Sistem distribusi dan pelaporan makanan siang bergizi misalnya, hanya bisa berjalan optimal jika didukung oleh infrastruktur digital yang andal," kata dia.

"Demikian pula untuk sekolah rakyat, kita sudah terhubung untuk juga menyiapkan infrastruktur-infrastruktur digital di titik-titik sekolah rakyat dan juga berikutnya sekolah garuda," ia melanjutkan.

Baca juga: Sekira 10.000 pekerja dan UMKM di Indonesia dapat pelatihan AI

Baca juga: Tiga provinsi diproyeksikan surplus talenta digital pada 2030

Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.