Kunming (ANTARA) - Di paviliun Thailand dalam Pameran China-Asia Selatan di Pusat Konvensi Internasional Dianchi Kunming, aroma durian yang kuat menjadi daya tarik utama.
Srivalwat, peserta pameran asal Thailand, dengan antusias memperkenalkan durian beku kering buatannya kepada pengunjung. "Durian segar memiliki umur simpan yang pendek, tetapi teknologi pengeringan beku dapat menjaga kelezatannya agar sempurna." Ini merupakan pertama kalinya Srivalwat mengikuti pameran ini. Dia membawa lebih dari 10 kotak durian dan manggis beku kering, berharap teman-teman di China menyukai manisnya buah dari Thailand tersebut.
Di balik harapan ini, Jalur Kereta China-Laos membantu mengantar buah-buah manis itu lebih cepat dan tetap segar. Di paviliun Yunnan dalam Pameran China-Asia Selatan, area pameran China Railway Kunming Group Co., Ltd. memamerkan "rapor" yang mengesankan mengenai transportasi penumpang dan barang sejak pembukaan Jalur Kereta China-Laos.
Hingga Mei tahun ini, jalur tersebut telah mengangkut lebih dari 53 juta penumpang dan menangani total volume angkutan hingga 60 juta ton, termasuk lebih dari 13 juta ton kargo lintas perbatasan. Jalur itu tidak hanya menghubungkan 31 provinsi dan wilayah di China, tetapi juga memperluas pengaruhnya ke 19 negara dan kawasan yang terletak di sepanjang Sabuk dan Jalur Sutra.
Bagi pelaku usaha buah seperti Srivalwat, keuntungan terbesar adalah efisiensi pengiriman produk segar.
Kini, rantai dingin "China-Laos-Thailand" telah terwujud, dan buah-buahan Asia Tenggara tiba di China dalam waktu kurang dari 40 jam. Kereta kargo lintas internasional "Lancang-Mekong Express" yang menghubungkan Kunming-Vientiane bahkan dapat tiba hanya dalam 26 jam, dengan biaya logistik turun 30 sampai 50 persen dibandingkan sebelumnya. Kecepatan dan efisiensi biayanya terbukti membuka jalan bagi lebih banyak buah-buahan Asia Tenggara untuk langsung masuk ke pasar China
China Railway Kunming Group Co., Ltd. melaporkan bahwa sejak Mei tahun ini, lebih dari 60.000 ton buah-buahan tropis seperti durian dan manggis telah dikirim ke pasar konsumen China melalui saluran ini. Hingga kini, total volume buah yang diangkut melalui Jalur Kereta China-Laos telah melampaui 94.000 ton, mencatatkan peningkatan 24 persen dibandingkan tahun lalu.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat, otoritas perkeretaapian telah menambah frekuensi kereta rantai dingin "Lancang-Mekong Express" menjadi rata-rata empat kereta per hari, berupaya keras memobilisasi kontainer berpendingin agar buah-buahan Asia Tenggara dapat memulai perjalanan mereka di China dalam kondisi terbaik.
Sebagai pusat utama bagi masuknya Jalur Kereta China-Laos ke China, Stasiun Pusat Transportasi Kontainer Kereta Kunming China memikul tanggung jawab yang signifikan dalam mendistribusikan buah-buahan Asia Tenggara secara cepat. Dari Januari hingga Mei tahun ini, stasiun pusat itu telah menangani total 4.223 truk buah, meningkat 21 persen dibandingkan tahun lalu. Pada Mei saja, 3.198 truk telah diproses, dengan puncak dalam satu hari mencapai 169 truk.
Untuk durian, yang sering disebut "raja buah," stasiun pusat menerapkan perkiraan kedatangan, layanan respons 24 jam, dan koneksi rantai dingin yang mulus untuk memastikan kesegaran tetap terjaga. Kini, stasiun tersebut telah menjadi pusat distribusi yang penting bagi buah tropis Asia Tenggara.
Berkat operasional yang efisien dari "saluran emas" Jalur Kereta China-Laos, beragam barang yang diangkut melintasi perbatasan terus mengalami perluasan. Dari durian dan manggis di Asia Tenggara hingga kendaraan energi baru China, panel fotovoltaik, dan produk segar, lebih dari 3.000 jenis barang telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perdagangan bilateral yang berkembang.
Manisnya durian melambangkan manisnya pertumbuhan. Di dalam ruang Pameran China-Asia Selatan, aroma durian Thailand senantiasa menarik minat konsumen China. Di luar aula, kereta yang sarat dengan buah-buahan dan barang lainnya di Jalur Kereta China-Laos melintas tanpa henti.
Jalur kereta yang semakin sibuk ini tidak hanya membawa cita-cita pedagang buah Asia Tenggara untuk memperluas pasar mereka, tetapi juga menjelma sebagai penghubung yang kokoh antara China dengan negara-negara di Asia Selatan dan Tenggara dalam berbagi peluang pembangunan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.