Jakarta (ANTARA) - Konsul Republik Indonesia di Tawau, Malaysia, Aris Heru Utomo, mendorong para pelaku UMKM di Kalimantan Utara (Kaltara) untuk membidik pasar potensial di Sabah, Malaysia.
Hal tersebut disampaikan Aris saat menjadi pembicara dalam seminar hybrid bertajuk UMKM Go Global yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalimantan Utara, di Kaltara, Selasa, sebagaimana keterangan yang diterima di Jakarta.
Seminar itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Kalimantan Utara Sharia Festival (Kashafa) yang juga menghadirkan sejumlah narasumber luring, seperti analis ekonomi BI, pelaku usaha, serta perwakilan dari Bea dan Cukai.
Dalam paparannya, Konsul Aris menekankan pentingnya memanfaatkan kedekatan geografis antara Kaltara dan Sabah untuk memperluas akses ekspor produk UMKM.
“Jarak antara Kaltara dan Sabah bahkan lebih dekat dibandingkan dengan ke provinsi lain seperti Kalimantan Timur atau Kalimantan Barat. Ini adalah peluang logistik yang harus dimaksimalkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Konsul RI Tawau menjelaskan bahwa konsumen di Sabah yang mayoritas Muslim -- sekitar 65 persen dari total 2,5 juta jiwa -- merupakan pasar besar bagi produk-produk halal asal Kaltara.
Selain itu, Sabah memiliki potensi sebagai hub distribusi ke negara-negara di kawasan Asia Timur.
“Yang dibutuhkan UMKM Kaltara adalah menemukan mitra lokal yang tepat di Sabah dan kemampuan memenuhi standar halal dari JAKIM (Jabatan Kemajuan Islam Malaysia), yang sertifikasinya diakui di sekitar 70 negara,” jelasnya.
Konsulat RI Tawau, lanjut Aris, siap membantu pelaku UMKM untuk menjajaki kemitraan dengan pelaku usaha di Sabah, termasuk memfasilitasi pertemuan bisnis dan partisipasi dalam berbagai pameran.
Di akhir sesi, Konsul Aris menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia Kaltara atas peran aktifnya dalam membina UMKM agar naik kelas dan memiliki daya saing ekspor.
Baca juga: Toko khusus produk Indonesia mulai beroperasi di Tawau Malaysia
Baca juga: Konsulat RI Tawau kenalkan aneka makanan Indonesia di Regatta Lepa
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.