Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJH) berkolaborasi untuk meningkatkan layanan pariwisata ramah Muslim.
"Di saat-saat ini kita sedang melakukan penataan dengan aktif dan masifnya mitra kita BPJH itu mensosialisasikan," kata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar Hariyanto seusai mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta Timur, Selasa.
Ia menyampaikan bahwa posisi Indonesia dalam peringkat Global Muslim Travel Index (GMTI) 2025 menurun karena negara-negara pesaing lebih cepat bergerak menangkap peluang dengan beragam inovasi.
Menurut dia, pemerintah menjadikan penurunan peringkat itu sebagai pelajaran untuk lebih memperhatikan pasar pariwisata ramah Muslim.
Hariyanto mengatakan bahwa Kementerian Pariwisata bersama BPJH akan mencermati faktor-faktor yang sebelumnya kurang diperhatikan oleh pemerintah dalam menyiapkan strategi pengembangan pariwisata ramah Muslim.
"Jadi kita masih optimis akan segera bergerak bersama-sama untuk mencapai kembali keadaan kita jadi top di GMTI," kata Hariyanto.
Baca juga: Pemerintah terus berupaya meningkatkan pariwisata halal
Indonesia yang sebelumnya menempati peringkat teratas di GMTI, posisinya turun ke peringkat kelima dalam rangking Global Muslim Travel Index 2025.
Dalam kelompok negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Malaysia menjadi juara karena pemerintahnya gencar membangun infrastruktur pendukung pengembangan produk halal.
Singapura bertahan di posisi teratas sebagai destinasi paling ramah Muslim dalam kategori negara non-OKI karena dinilai memiliki sensitivitas tinggi terhadap kebutuhan wisatawan Muslim.
Baca juga: Hong Kong tingkatkan fasilitas wisata ramah Muslim
Baca juga: Taiwan tawarkan wisata ramah Muslim ke wisatawan Indonesia
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.