Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange merosot lebih dari satu persen pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena penurunan permintaan "safe haven" di tengah berkurangnya ketegangan Timur Tengah dan data perumahan AS positif.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni kehilangan 16,2 dolar AS atau 1,35 persen, menjadi menetap di 1.186,90 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.

Pada Selasa, kontrak emas Juni bangkit kembali di atas 1.200 dolar AS didorong pembelian yang terinspirasi karena ketegangan di Timur Tengah bergejolak kembali setelah kapal perang AS menuju ke Teluk Aden.

Ketegangan geopolitik surut setelah Arab Saudi pada Selasa mengumumkan, mengakhiri serangan udara selama sebulan terhadap pemberontak Houthi yang telah menguasai sebagian besar wilayah Yaman, mendorong investor menjauh dari pasar "safe haven".

Angka penjualan rumah AS yang lebih baik dari perkiraan juga memberikan tekanan pada logam mulia, Rabu. The National Association of Realtors melaporkan pada Rabu penjualan "existing home" (rumah bekas) pada Maret meningkat sebesar 6,1 persen ke tingkat tahunan disesuaikan secara musiman 5,19 juta unit, laju tercepat dalam 18 bulan.

Para analis mengatakan angka penjualan rumah itu meningkatkan ekspektasi investor untuk kenaikan suku bunga, yang mendukung dolar AS.

Penguatan dolar bisa menyeret turun harga komoditas yang dihargakan dalam dolar, karena membuat komoditas lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

Perak untuk pengiriman Mei turun 21,2 sen, atau 1,32 persen, menjadi ditutup pada 15,796 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli jatuh 22,8 dolar AS, atau 1,98 persen, menjadi ditutup pada 1.129,70 dolar AS per ounce.

(T.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015