Kuala Lumpur (ANTARA) - Meskipun penjualan semikonduktor global untuk 2025 diperkirakan akan terus tumbuh, para analis tetap berhati-hati dengan prospek sektor teknologi Malaysia mengingat ketidakpastian yang masih ada seputar kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS).

TA Securities dalam catatannya baru-baru ini mengatakan bahwa jika AS menerapkan tarif khusus sektoral untuk impor semikonduktor, hal itu dapat berdampak pada permintaan pasar akhir dan pendapatan perusahaan teknologi Malaysia secara material.

Menurut lembaga riset tersebut, menuju paruh kedua, ada tiga faktor utama yang berpotensi memengaruhi pendapatan sektor itu, yaitu kebijakan AS, penjualan semikonduktor global, dan kemajuan Strategi Semikonduktor Nasional Malaysia.

"Jika pemerintah AS melanjutkan dengan memberlakukan tarif impor semikonduktor, hal itu dapat sangat mengganggu rantai pasokan global dan mengurangi permintaan pengguna akhir," kata lembaga riset tersebut.

Lembaga itu meyakini bahwa risiko kebijakan akan terus berlanjut dalam beberapa bulan ke depan, yang berpotensi menyebabkan penundaan pesanan dan rencana belanja modal seiring dengan perusahaan-perusahaan mengadopsi pendekatan yang lebih konservatif sebagai respons terhadap kurangnya visibilitas kebijakan.

Sementara itu, TA Securities mencatat bahwa pasar semikonduktor global masih mengalami kenaikan, dengan momentum positif diperkirakan akan berlanjut hingga paruh kedua.

Penerjemah: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.