Perempuan jangan kalah saing. Kaum perempuan harus ingat bahwa negara tidak membedakan perempuan dan laki-laki,"
Jakarta (ANTARA News) - Mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta mengimbau perempuan jangan mau kalah saing jika dibandingkan kaum lelaki.

"Perempuan jangan kalah saing. Kaum perempuan harus ingat bahwa negara tidak membedakan perempuan dan laki-laki," ujar Meutia saat memberi sambutan dalam Musyawarah Nasional (Munas) I Srikandi Pemuda Pancasila di Jakarta, Jumat.

Perempuan dan laki-laki, sambung dia, setara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Dalam UUD 1945, perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama," kata Menteri Pemberdayaan Permpuan pada Kabinet Indonesia Bersatu I itu.

Pancasila yang merupakan dasar negara juga menjelaskan mengenai kedudukan penting perempuan. Oleh karenanya, sambung dia, penting untuk menanamkan mengenai kesetaraan gender pada anak sejak dini.

"Tapi sayangnya, saat ini mulai ada upaya untuk menghilangkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Perempuan harus ikut serta menjaga Pancasila, karena perempuan merupakan pendidik pertama dan utama," terang Meutia.

Pancasila tidak hanya menanamkan persatuan maupun persaudaraan bangsa, tetapi juga menjaga perdamaian dunia.

Meutia mengenang Bung Hatta menjelang akhir hayatnya, meninggalkan dua wasiat. Pertama diperuntukkan bagi anak pertama Soekarno, Guntur, yang memastikan bahwa Pancasila murni dari Bung Karno.

"Karena pada saat itu, ada yang ingin menjatuhkan Bung Karno, yang menyebarkan isu bahwa Pancasila bukan dari Bung Karno."

Kemudian, wasiat kedua adalah ingin dimakamkan di pemakaman rakyat. Hal itu menunjukkan kedekatannya dengan rakyat.

Pembukaan Munas I Srikandi Pemuda Pancasila dihadiri sejumlah tokoh yakni Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila Japto S Soerjosoemarno, Wakil Ketua Umum Gerindra Rachmawati, tokoh perempuan Dewi Motik, dan lainnya. Munas yang diselenggarakan untuk pertama kalinya itu dilangsungkan pada 1 Mei hingga 3 Mei.

Pewarta: Indriani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015