Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengapresiasi maskapai Lion Air yang dapat diandalkan dan belum ditemukan catatan keterlambatan penerbangan saat keberangkatan jamaah haji Indonesia.

"Kita juga melihat pendatang baru kita ini Lion ya. Lion itu per hari ini belum ditemukan satu temuan keterlambatan ya," ujar Menag saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan kerja ke Arab Saudi, Kamis.

Maskapai Lion Air melayani keberangkatan jamaah tahun 1446H/2025M melalui dua embarkasi, yakni Padang (PDG) dan Banjarmasin (BDJ).

Lion Air mengoperasikan pesawat tipe Airbus 330 dengan kapasitas 423 orang/penumpang.

Baca juga: Menag harap Bandara Taif dapat digunakan oleh jamaah haji Indonesia

Kerja sama transportasi udara untuk jamaah haji reguler Indonesia dengan maskapai di bawah PT Lion Mentari ini merupakan kali pertama dalam sejarah penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia.

Penambahan maskapai dalam penyelenggaraan penerbangan haji ini diharapkan menjadi jawaban dalam mengatasi berbagai kendala yang kerap muncul terkait transportasi udara.

Dengan bergabungnya PT Lion Mentari Air, kini terdapat tiga maskapai yang melayani penerbangan haji Indonesia, yaitu Garuda Indonesia, Saudi Airlines, dan Lion Air.

Menurut Menag, meski ada beberapa kendala dalam proses penerbangan jamaah haji, namun manajemen Lion Air dianggap mampu mengatasi langsung persoalan.

"Soal di kemarin itu juga ada sedikit kendala operasional tetapi bisa ditukar dengan pesawat lain. Sehingga jamaah kita bisa berangkat dan tidak mengganggu penerbangan berikutnya," kata Menag.

Baca juga: PPIH: Ketepatan waktu penerbangan keberangkatan haji capai 96,6 persen
Baca juga: Garuda catat ketepatan waktu 96,4 persen untuk keberangkatan haji 2025

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.