Dakar (ANTARA News) - Senegal, Senin (Selasa WIB), mengatakan akan mengirim 2.100 tentara ke Arab Saudi guna bergabung dengan koalisi militer Riyadh untuk memerangi pemberontak di Yaman atas permintaan Raja Salman dari Arab Saudi.

Menteri Luar Negeri Mankeur Ndiaye menyampaikan pengumuman itu dalam pidato kepada Majelis Nasional, demikian menurut salinan pernyataan yang diperoleh AFP.

Dia tidak menentukan kapan pasukan akan dikerahkan, dan para pejabat tidak segera memberikan rincian lebih lanjut.

Ndiaye mengatakan Riyadh awalnya meminta Dakar untuk berkontribusi dalam koalisi yang dipimpin Arab Saudi pada awal April.

Presiden Senegal Micky Sall "memutuskan untuk merespons positif permintaan ini dengan mengerahkan kontingen yang terdiri dari 2.100 orang ke tanah suci Arab Saudi".

"Istilah dan pengaturan lainnya yang diperlukan untuk pengiriman dibuat antara kepala angkatan bersenjata kedua negara," kata menteri luar negeri.

Koalisi yang dipimpin Arab Saudi melancarkan serangan udara terhadap pemberontak Syiah Huthi dan sekutu mereka yang didukung Iran pada 26 Maret setelah mereka menguasai sebagian besar negara itu dan bergerak menuju kota utama di selatan, Aden, di mana Presiden Abedrabbo Mansour Hadi telah mengungsi.

Hadi melarikan diri ke Arab Saudi dan Huthi - yang telah bergabung dengan unit tentara yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh - telah menolak untuk menyerahkan wilayah atau senjata meskipun tekanan internasional.

Menurut Ndiaye, penyebaran militer Senegal sebelumnya ke Timur Tengah menjadi bagian dari koalisi internasional yang membebaskan Kuwait setelah invasi Irak ke negara itu pada tahun 1990.

Sejak kemerdekaan dari Prancis pada tahun 1960, negara ini telah mengerahkan hampir 25.000 tentara di lebih dari 20 operasi penjaga perdamaian, katanya.

(Uu.G003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015