Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan menanggapi santai soal rencana perombakan atau "reshuffle" Kabinet Kerja oleh Presiden Joko Widodo.

"Kami ini namanya diminta, ditugaskan untuk membantu (Presiden). Pada saat dia tidak merasa terbantu masa kita harus marah ke dia. Tenang, kalem aja," kata Ferry di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa.

Terkait isu "reshuffle" akan dilakukan setelah Hari Idul Fitri, Ferry juga menanggapi enteng wacana tersebut.

"Mau Lebaran, mau mudik, mau apa, enteng-enteng aja lah, normal aja hidup," katanya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla membenarkan ada rencana perombakan susunan Kabinet Kerja, karena diperlukan perbaikan kinerja dalam pemerintahan.

"Ya tentu dalam waktu ke depan ini, karena banyak perlu peningkatan kinerja tentu dibutuhkan orang-orang yang sesuai dengan kemampuannya," kata Wapres Kalla.

Wapres belum merinci lebih lanjut kriteria menteri yang akan digeser maupun dicopot jabatannya dari Kabinet Kerja. Dia juga belum memastikan waktu pelaksanaan perombakan tersebut.

"Belum kita bicarakan, waktunya juga belum. Tentu pada waktunya apabila dipandang perlu. Belum ada pembicaraan (lebih lanjut)," katanya.

Wapres mengatakan perlu dilakukan evaluasi terhadap para menteri di Kabinet Kerja dan memandang perlu dilakukan perombakan jika kebutuhan mendesak.

"Ya menteri-menteri itu tentu dievaluasi. Reshuffle atau tidak itu tergantung pada kebutuhan dan masalah Pemerintah, bukan tergantung pada survei," ujarnya. 

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015