Denpasar (ANTARA News) - Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Dr. Ir Slamet Soebjakto mengatakan Indonesia merupakan salah satu produsen hasil perikanan budidaya terbesar di dunia.

"Dengan produksi perikanan budidaya (akuakultur) yang mencapai 14,52 juta ton tahun 2014, Indonesia terus berupaya meningkatkan produksinya melalui pemanfaatan potensi yang ada baik di air tawar, payau maupun laut," katanya di sela pembukaan "26th NACA Governing Council Meeting (GCM 26)" di Sanur, Bali, Selasa.

Ia mengatakan target produksi tahun 2015 mencapai 17,91 juta ton, harus dicapai dengan kerja keras dan kerja sama, baik dengan seluruh pemangku kepentingan di dalam negeri maupun dengan negara tetangga.

Dikatakan salah satu kerja sama yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia khususnya dalam bidang perikanan budidaya adalah melalui keanggotaan dalam "Network of Aquaculture Centres in Asia Pacific (NACA)".

Ia mengatakan bahwa selama menjadi anggota NACA sejak tahun 2005, Indonesia telah memperoleh beberapa manfaat.

"Indonesia mendapat dukungan dalam penanggulangan penyakit Koi Herpes Virus (KHV) pada tahun 2009. Di samping itu juga mendapatkan informasi terkini tentang wabah penyakit ikan atau udang yang terjadi di Asia Pasifik. Hal ini mendorong Indonesia untuk melakukan pencegahan terhadap masuknya penyakit Early Mortality Syndrome (EMS) sehingga menjadikan Indonesia bebas penyakit EMS sampai saat ini," katanya.

Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015