Jakarta (ANTARA) - Barcelona kembali mengalihkan fokus mereka ke pemain sayap Liverpool, Luis Diaz, setelah gagal mendapatkan tanda tangan penyerang sayap Athletic Bilbao Nico Williams.

Williams secara mengejutkan memilih untuk memperpanjang kontraknya hingga 2035 dengan klausul pelepasan yang meningkat lebih dari 50 persen yang membuat Barcelona harus mencari alternatif lain untuk memperkuat lini serang mereka.

Menurut laporan media Spanyol Mundo Deportivo dan pakar transfer Fabrizio Romano, Sabtu, Barcelona kini berencana untuk meluncurkan pendekatan baru kepada Luis Diaz dalam beberapa hari atau pekan ke depan.

Baca juga: Nico Williams perpanjang kontrak 8 tahun dengan Athletic Club Bilbao

Pemain tim nasional Kolombia itu sebelumnya telah menjadi target utama direktur olahraga Barcelona Deco sebelum klub beralih fokus ke Nico Williams.

Namun, dengan kegagalan transfer Williams, Diaz kembali menjadi prioritas primer untuk mengisi posisi sayap kiri di bawah asuhan pelatih Hansi Flick.

Meski begitu, transfer ini tidak akan mudah untuk diwujudkan. Liverpool dilaporkan telah menolak pendekatan dari Barcelona dan tim raksasa Jerman Bayern Muenchen untuk Diaz, lalu menegaskan bahwa sang pemain tidak dijual.

Diaz berperan kunci dalam kesuksesan Liverpool menjuarai Liga Inggris musim 2024-2025, di mana ketika itu dia dengan mencetak 13 gol dan tujuh assist dalam 36 pertandingan.

Menurut Transfermarkt, Diaz memiliki nilai pasar sekitar 85 juta euro (sekitar Rp1,61 triliun). Selain Diaz, Barcelona juga mempertimbangkan Marcus Rashford dari Manchester United sebagai opsi alternatif.

Rashford, yang telah menyatakan keinginannya untuk bermain di Camp Nou, dianggap sebagai pilihan yang lebih terjangkau, dengan kemungkinan transfer melalui skema pinjaman.

Baca juga: UEFA denda lima tim karena langgar FFP termasuk Barcelona dan Chelsea

Baca juga: Liverpool dilaporkan tolak pendekatan Bayern Munich untuk Luis Diaz

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.