Djakarta, 30/12/1953 (ANTARA) - Kebakaran besar jang mungkin merupakan kebakaran terachir dalam tahun 1953 ini telah terdjadi hari Selasa tengah malam di kampung Gg.Abu, Petjenongan, Djakarta, jang menjebabkan 26 buah rumah terdiri dari 150 pintu musnah dimakan api dan mengakibatkan l.k. 1000 djiwa kehilangan tempat meneduh.
Kerugian ditaksi berdjumlah l.k Rp.500.000,- korhan manusia tidak ada ketjuali beberapa orang mendapat luka2 ringan.
Rumah2 jang habis terbakar terdiri dari rumah2 tembok, papan dan rumah2 pondok atap, jang terletak di Gg. Batutulis III dan VIII, sedangkan api berasal dari pondok penduduk bernama Sarodji di Gg. Batutulis VIII, jang menurut keterangan, terdjadi akibat djatuhnja lampu minjak jang kemudian menjambar bilik. Sarodji pada Selasa tengah malam itu djuga dibawa keseksi polisi guna didengar keterangannja.
Karena sebagian besar penduduk pada waktu itu sudah tidur, maka pertolongan tidak dapat segera diberikan, sehingga dalam waktu singkat, api telah berkobar besar dan menjambar lain2 rumah.
Djawatan Pemadam Kebakaran Kota dalam usahanja memadamkan api, menghadapi kesulitan mendapatkan air, sehingga perlu mengambil air dari kali Djl. Nusantara, jang letaknja agak berdjauhan dari tempat kebakaran tersebut. Kebakaran itu jang mulai terbit pada l.k. djam 24.30, baru dapat dipadamkan pada kira2 djam 03.00.
Menurut keterangan Lurah Keb.Kelapa, sampai pagi ini dari l.k. 1000 djiwa korban kebakaran, baru tertjatat 10 keluarga jg terdiri dari 40 djiwa jang memerlukan tempat penampungan; lain2nja sampai sekarang menumpang dirumah pamili, kenalan dan kawan2nja masing2.
Para korban jang memerlukan tempat penampungan, untuk sementara itu ditempatkan dirumah sekolah rakjat Djl. Batutulis. Sementara waktu itu kini sedang diusahakan pertolongan2 lainnja, a.l. bantuan bahan makanan dari Djawatan Sosial dan lain2.
Walikota Djakarta Raya Sudiro bersama lain2 pembesar pemerintahan Kotapradja, pagi ini tampak mengundjungi tempat kebakaran.
Sumber: Pusat Data dan Layanan Informasi ANTARA
Baca juga: ANTARA Doeloe : Gara-gara "juju", 67 rumah musnah
Baca juga: Beberapa kampung di Djakarta terlalu banjak dapat "rahmat"
Baca juga: Antara doeloe: peta Jakarta versi swasta banyak keliru
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.