Rio de Janeiro (ANTARA) - New Development Bank (NDB) milik kelompok BRICS berpotensi digunakan sebagai bank untuk transaksi lintas batas, menurut Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov.
Dia menyatakan hal itu usai menghadiri Pertemuan Tahunan Dewan Gubernur NDB dan pertemuan para menteri keuangan serta gubernur bank sentral BRICS, yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brazil pada 4-5 Juli.
"Kami juga membahas fungsi barunya, termasuk mekanisme penjaminan. Kami meyakini bank ini dapat dimanfaatkan untuk penyelesaian transaksi antarnegara," kata Siluanov, seperti dikutip kantor berita Rusia RIA Novosti pada Minggu.
Dia mengatakan bahwa NDB terbukti efektif dan layak menjadi dasar pembentukan dana jaminan untuk mendorong peningkatan investasi di negara-negara anggota BRICS.
"Bank pembangunan baru ini telah beroperasi selama 10 tahun. Lembaga ini telah membuktikan efisiensi dan efektivitasnya," kata Siluanov. "Karena itu, telah diputuskan untuk membentuk mekanisme jaminan, yang saat ini sedang kami bahas, berdasarkan lembaga ini."
Baca juga: NDB tak akan jadi lembaga dominan seperti IMF
Pertemuan tahunan NDB berikutnya akan digelar di Rusia pada 2026, kata Kementerian Keuangan Rusia di aplikasi pesan Telegram.
Disebutkan pula bahwa Dewan Gubernur NDB telah menyetujui permohonan keanggotaan Kolombia dan Uzbekistan di bank tersebut.
Jumlah anggota NDB kini menjadi 11 negara: Brazil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Bangladesh, Uni Emirat Arab, Mesir, Aljazair, dan dua negara yang baru bergabung.
Keputusan politik untuk membentuk NDB dalam kerangka BRICS diambil pada KTT BRICS 2013 di Durban, Afrika Selatan. Setahun kemudian, kesepakatan pembentukan bank itu ditandatangani pada KTT Fortaleza, Brazil.
Bank tersebut resmi beroperasi pada 7 Juli 2015 dalam pertemuan perdana Dewan Gubernur NDB di Moskow.
Tujuan utama pendirian NDB adalah untuk mendanai proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di negara-negara anggota BRICS serta negara berkembang lainnya.
Sumber: Sputnik
Baca juga: Gabung New Development Bank (NDB), apa keuntungan bagi Indonesia?
Baca juga: Aljazair resmi jadi negara anggota baru New Development Bank
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.