Jakarta (ANTARA) - Tangerang Hawks menutup kiprah perdananya di babak Playoff IBL 2025 dengan membawa pelajaran berharga meski tersingkir di putaran pertama, kalah dari Pelita Jaya Jakarta dalam dua gim langsung.

Namun Kepala Pelatih Tangerang Hawks Antonius Joko Endratmo menilai pencapaian musim ini sebagai langkah besar dalam sejarah klub muda yang baru bergabung ke liga sejak 2022.

"Perjalanan yang luar biasa untuk kami, kredit yang tinggi untuk para pemain yang berhasil push sampai ke sini," kata Joko dalam keterangannya dikutip di laman IBL di Jakarta, Minggu.

Pada gim kedua, Hawks tampil lebih baik dibanding laga pembuka. Mereka sempat menahan imbang Pelita Jaya di kuarter pertama dengan skor 22–22. Sayangnya, performa menurun drastis di kuarter kedua saat Pelita Jaya mencetak 29 poin, sementara Hawks hanya menambah sembilan angka.

Baca juga: Putaran pertama playoffs: Juara IBL 2024 lawan kuda hitam

"Anak-anak bermain lebih baik dibanding gim pertama. Kuarter awal pun kami berhasil mengimbangi Pelita Jaya, sayang pada kuarter kedua merosot," kata Joko.

Meskipun kalah agregat 0–2, sang pelatih menilai keikutsertaan di babak playoff sebagai pengalaman penting untuk pembentukan mental tim ke depan.

"Kami tentunya dapat hal berharga yaitu pengalaman. Setelah ini, mental para pemain akan terbentuk sehingga bisa menyambut playoff lebih baik lagi musim depan," tutur Joko.

Dengan semangat kompetitif yang sudah diperlihatkan, Tangerang Hawks menyadari banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan sebelum kembali bertarung musim depan.

"Banyak PR yang harus kami perbaiki untuk musim depan. Mental pemain harus lebih tangguh. Mereka sudah merasakan playoff memang berbeda dengan babak reguler," pungkas Joko.

Baca juga: Hawks andalkan Branch untuk redam Pelita Jaya

Baca juga: Pelita Jaya kunci tiket semifinal seusai hajar Tangerang Hawks

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.