Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa mengajak wisatawan menjelajahi sejumlah destinasi unggulan di Provinsi Bengkulu sebagai bagian dari upaya promosi pariwisata berbasis sejarah dan keindahan alamnya.

"Ada jejak kemerdekaan di tempat ini. Ini yang kemudian perlu untuk terus kita suarakan, terus kita bangkitkan sehingga Bengkulu menjadi destinasi wisata sejarah dan destinasi wisata alam," ujar Ni Luh dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.

Ni Luh Puspa dalam kunjungan kerja di Bengkulu, Sabtu (5/7) mengunjungi sejumlah situs bersejarah yang menawarkan pengalaman lengkap berupa edukatif, inspiratif, dan menyenangkan bagi wisatawan.

Salah satu destinasi yang dikunjungi adalah Rumah Pengasingan Bung Karno, situs bersejarah yang kini berfungsi sebagai museum dan cagar budaya pernah menjadi rumah sang proklamator di masa lalu.

Bangunan yang berdiri kukuh menyimpan kisah dan gagasan berharga dari Presiden pertama Indonesia itu selama masa pengasingannya.

Perjalanan dilanjutkan ke rumah Ibu Fatmawati, sekitar 700 meter dari rumah pengasingan Bung Karno.

Baca juga: Wamenpar: Bali siap jadi destinasi kesehatan dan kebugaran unggulan

Di sini, pengunjung dapat menelusuri kehidupan Ibu Fatmawati melalui foto, pakaian, dan perabotan rumah tangga peninggalan istri sang Proklamator, seperti meja jahit bendera pusaka, dan lain-lain.

"Saya melihat bagaimana perempuan yang luar biasa sekali, yang menjadi percontohan bagi kami perempuan Indonesia," kata Ni Luh.

Destinasi selanjutnya yang dikunjungi adalah Benteng Marlborough. Benteng peninggalan kolonial Inggris yang dibangun pada 1714 itu tidak hanya dihiasi oleh ornamen dan arsitektur klasik, tetapi juga menyuguhkan pemandangan laut yang memukau.

Mengakhiri kunjungan, Wamenpar menyarankan agar jangan lupa memborong produk lokal di Pusat Kerajinan Tangan dan Oleh-oleh Sari Rasa, yang terkenal dengan aneka camilan olahan jeruk kalamansi khas Bengkulu.

Wakil Menteri Pariwisata menyampaikan bahwa semakin Pemerintah Provinsi Bengkulu terdorong oleh potensi keindahan pariwisata dan sejarah bangsa di wilayahnya, itu diharapkan dapat meningkatkan minat wisatawan, baik domestik maupun internasional, untuk menjadikan Bengkulu sebagai destinasi unggulan.

Untuk itu, target kunjungan 14,6 juta sampai 16 juta wisatawan mancanegara dan 1,08 miliar perjalanan wisatawan nusantara pada tahun 2025 perlu menjadi motivasi utama di sana.

"Festival Tabut telah membuktikan bahwa budaya di sini hidup dan dinamis. Saat ini, saatnya kita mendukung promosi destinasi Bengkulu agar semakin dikenal di dunia," kata Ni Luh.

Baca juga: Kemenpar desain Paket Wisata 3B, hubungkan wisata Banyuwangi dan Bali

Baca juga: Wamenpar Ni Luh sebut sampah tantangan bersama dunia pariwisata

Baca juga: Indonesia jadi destinasi kapal pesiar global "Anthem of the Seas"

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.