Sesi ini membahas isu utama mengenai perdamaian, keamanan internasional, serta reformasi tata kelola global
Rio De Janeiro, Brasil (ANTARA) - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto tiba di Museum Seni Modern Rio De Janeiro, Brasil, Minggu, untuk menghadiri rangkaian kegiatan rapat pleno KTT BRICS 2025 bersama negara anggota dan mitra.
Presiden Prabowo tiba di lokasi sekitar pukul 10.52 waktu setempat dengan dikawal Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Wamenkeu Thomas Djiwandono dengan menggunakan mobil sedan Mercedes-Maybach hitam berbendera RI.
BRICS dalam sesi pleno antarkepala negara menjadwalkan sesi berbicara di forum pleno kepada Presiden Prabowo, tepat setelah Perdana Menteri China, Li Qiangusai berbicara di Museum Seni Modern (MAM) Rio De Janeiro.
Sesi ini membahas isu utama mengenai perdamaian, keamanan internasional, serta reformasi tata kelola global.
Baca juga: Menlu Rusia tiba di Brasil untuk hadiri KTT BRICS
Presiden Prabowo berbicara di hadapan para pemimpin dunia seperti Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.
Belum terkonfirmasi, apakah Presiden Rusia Vladimir Putin akan hadir secara langsung atau secara virtual dalam sesi tersebut pascasurat perintah penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang masih berlaku terhadap dirinya, sebagaimana disampaikan penasihat kebijakan luar negeri Kremlin, Yuri Ushakov (25/5).
Selain itu, juga tercantum nama Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed, Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly, Presiden Persatuan Emirat Arab (PEA) Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ), Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Araghchi.
Setelah sesi pidato usai/selesai, KTT dilanjutkan dengan laporan para penasihat keamanan nasional dan jamuan makan siang yang difokuskan pada kelanjutan diskusi seputar reformasi tata kelola global.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.