Kopasgat secara khusus juga mencatatkan sejarah sebagai pasukan pertama yang melakukan terjun wingsuit dengan formasi 4-3-3.
Jakarta (ANTARA) - Olahraga terjun sayap menggunakan wingsuit atau jubah sayap umumnya hanya akrab di telinga para pecinta olahraga ekstrem udara.
Olahraga ini mengandalkan akurasi, aerodinamis, serta perhitungan tepat agar sang penerjun dapat melayang dan mendarat di titik yang tepat.
Olah raga ini ternyata dilirik oleh satuan militer untuk dijadikan sebagai metode penyerangan wilayah musuh.
Adalah satuan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU lah yang pertama kali melahirkan kesatria wingsuit Indonesia yakni "Tim Wingsuit Kopasgat".
Pasukan khusus ini lahir pada 2024 lalu. Namun, cikal bakal lahirnya pasukan sudah tercium dari 2018. Kala itu, ada dua orang personel Kopasgat yang memiliki kemampuan terjun wingsuit.
Namun, saat itu belum ada pasukan khusus yang membidangi kemampuan terjun wingsuit. Kondisi ini lalu dilihat oleh Komandan Wing Komando I Kopasgat Kolonel Pas Helmi A. Nange.
Nange yang memiliki latar belakang sebagai atlet penerjun pun akhirnya membentuk tim khusus yakni "Tim Wingsuit Kopasgat".
"Langkah ini menjadi bukti nyata dari komitmen Kopasgat dalam meningkatkan mobilitas vertikal, fleksibilitas infiltrasi, dan daya gempur pasukan khusus TNI AU," kata Nange kepada ANTARA di Jakarta, Minggu.
Baca juga: KSAU apresiasi penampilan prajurit di Jalak Sakti dan Hardha Marutha I
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.