Shijiazhuang (ANTARA News) - Sebanyak 15 rusa milu, atau rusa Pere David, baru-baru ini ditemukan mati dengan penyebab yang tak diketahui di suaka alam di Provinsi Hebei, Tiongkok Utara.

Sejak Agustus lalu, sebanyak 15 dari 20 rusa milu di Suaka Alam Nasional Hulu Sungai Luanhe ditemukan mati, kata Yuan Minlong, Kepala Suaka Alam tersebut.

"Yang pertama diduga digigit ular, sebab dada dan mulut bangkai itu luka dan bengkak," katanya.

Kerangka satu anak rusa ditemukan pada September lalu. Satu lagi bangkai anak rusa ditemukan pada Januari dengan luka parah di pinggangnya, dan anak rusa tersebut diduga mati akibat bertabrakkan dengan rusa lain.

"Kami menemukan bangkai lain milu betina dewasa pada Maret dan menemukan darah serta pembengkakan pada organ dalam tubuhnya setelah pembedahan," kata Yuan, sebagaimana dikutip Xinhua.

"Setelah itu, 11 rusa Pere David mati dan kebanyakan adalah rusa dewasa dan terdapat pembengkakan pada pinggangnya dan darah di mulut serta anusnya."

Sampel bangkai milu telah dikirim ke dinas karantina hewan di Ibu Kota Tiongkok, Beijing, untuk penyelidikan dan analisis, katanya.

Di antara semua lima rusa milu yang masih hidup, satu dilahirkan pada 2013 dan empat pada tahun lalu, katanya.

"Masih ada 100 rusa sika dan selusin rusa merah, semuanya dalam keadaan sehat, tapi sangat disayangkan apa yang terjadi pada milu," kata Penjaga Milu Wang Zhen.

Milu adalah spesies rusa unik di Tiongkok. Hewan tersebut memiliki tanduk dengan bagian depan bercabang, dan bagian belakang panjang.

Bulu rusa itu coklat kemerahan pada musim panas dan menjadi lebih tebal serta berwarna abu-abu tua pada musim dingin.

Perburuan berlebihan dan hilangnya habitat membuat rusa tersebut nyaris punah pada awal Abad XX di Tiongkok. Spesies itu dibawa kembali ke Tiongkok dari Inggris pada 1980-an.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015