Bantul (ANTARA News) - Sultan Hamengku Bawono X enggan berkomentar mengenai perselisihan di internal keluarga menyusul Sabda Raja yang dikeluarkan Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat beberapa hari lalu.

Sultan yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) usai meninjau Hutan Lindung Pinus di Desa Mangunan Kabupaten Bantul, Kamis, saat ditanya ditanya wartawan terkait perselisihan tersebut lebih banyak tidak berbicara.

Salah satu butir yang terdapat dalam Sabda Raja tersebut yakni perubahan gelar dari Hamengku Buwono menjadi Hamengku Bawono dan menghilangkan sebutan khalifatulloh dalam gelar yang disandang raja Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat.

Sabda Raja tersebut menyebabkan perselisihan antara Sultan dengan adik-adiknya, namun saat ditanya sikap adik-adiknya yang tidak setuju, Sultan mengaku tidak mengetahui alasannya, karena saat mencoba komunikasi dengan 11 adiknya, kerabat keluarga tidak bersedia.

"Sudah dua kali saya panggil, tidak mau, terus bagaimana," kata Sultan yang kemudian buru-buru masuk kendaraan dinasnya."Tidak tahu", kata Sultan saat ditanya apakah akan mengundang kembali adik-adiknya tersebut.

Sedangkan saat ditanya terkait dengan kabar pertemuan adik-adiknya di salah satu kediaman saudaranya dan tidak melibatkan dirinya, lagi-lagi Sultan memilih diam, dan akan menunggu hasilnya nanti seperti apa.

"Tidak tahu, (hasilnya), kita lihat nanti," kata Sultan.

Sebelumnya, adik Sri Sultan HB X Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GPPH) Yudhaningrat mengatakan, keluarga tidak terima dengan keputusan Sabda Raja tersebut, bahkan adik-adik tidak akan hadir dalam kegiatan yang mengundang masih menggunakan nama Sri Sultan Hamengku Bawono.

"Jelas tidak terima (Sabda Raja) karena ini sudah keluar (paugeran). Kami tidak akan hadir, kalau gelar Hamengku Buwono belum dikembalikan," katanya.

Pewarta: Heri Sidik
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015