Paris (ANTARA News) - Paris Saint Germain sedikit lagi dapat mengamankan gelar Liga Prancis mereka untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, ketika Lyon kalah 0-3 di markas Caen pada Sabtu, yang membuat klub ibukota itu unggul enam angka dengan hanya dua pertandingan tersisa.

Sepasang gol Nicolas Benezet di babak pertama untuk tim Normandia itu sudah cukup untuk merusak harapan Lyon meraih gelar Liga Prancis untuk pertama kalinya sejak 2008.

Penyerang Sloan Privat menambahi penderitaan Lyon saat pertandingan tinggal menyisakan lima menit, ketika operan Thomas Lemar yang membongkar pertahanan membuat dirinya berada dalam situasi satu-lawan-satu dengan kiper asal Portugal Anthony Lopes.

Lyon harus menyalahkan diri mereka sendiri, ketika pencetak gol terbanyak Liga Prancis Alexandre Lacazette, Nabil Fekir, dan Corentin Tolisso gagal menaklukkan Remy Vercoutre yang mengawal gawang Caen.

PSG, yang memiliki selisih gol yang lebih baik dari Lyon, sekarang hanya memerlukan satu angka di markas Montpellier atau saat bermain melawan Reims, sebelum mereka bertanding di final Piala Prancis melawan Auxerre pada 30 Mei untuk tetap menjaga peluang meraih treble di level domestik.

"Kami tidak akan membicarakan mengenai harapan-harapan gelar setelah kemasukan tiga gol. Namun, ya, tentu saja, kami kalah dalam persaingan gelar," kata pelatih Lyon Hubert Fournier.

"Dan itu karena bahu-bahu kami tidak cukup kuat untuk melawan sampai akhir. Kami membiarkan pertandingan ini berlalu, di mana kami terlena."

"Kami sedikit lebih baik pada babak kedua, namun itu tidak cukup saat melawan tim yang bekerja keras dan memiliki pendekatan yang diperlukan untuk berjuang melawan degradasi."

Kemenangan perdana Caen dari lima pertandingan terakhirnya membawa mereka naik ke peringkat ke-13, unggul lima angka atas zona degradasi.

Pada Jumat, trigol Edinson Cavani membantu PSG menang 6-0 atas Guingamp.

Zlatan Ibrahimovic, dengan sepasang gol, dan Maxwell juga menyumbang gol ketika PSG mengukir kemenangan beruntun ketujuh di Liga Prancis dan membantu tim ibukota itu meletakkan satu tangan di trofi.

Pada Sabtu malam, Metz yang terancam degradasi takluk 0-4 oleh tamunya Lorient, ketika Gael Danic mencetak gol perdananya untuk Bastia ketika tim Korsika itu menang 1-0 di markas Rennes.

Di tempat lain, Toulouse mencetak dua gol pada sepuluh menit terakhir untuk bangkit dari ketertinggalan dan menang 3-2 atas Lille, ketika Bordeaux menang 2-1 atas tamunya Nantes pada pertandingan terakhir mereka di Parc Lescure, tempat di mana mereka telah bertanding sejak 1938.

Pertarungan di zona degradasi antara tuan rumah Evian, peringkat ke-18, dan Reims, peringkat ke-17, berubah menjadi drama lima gol di mana tim tamu mengambil langkah besar untuk menghindari degradasi berkat sepasang gol dari mantan pemain Liverpool David Ngog saat timnya menang 3-2.

Jauh dari pertarungan memperebutkan gelar yang menjadi pertandingan terbesar pada Minggu adalah laga di Stade Velodrome, ketika Marseille harus menghadapi tim peringkat ketiga Monaco untuk mempertahankan peluang menembus kualifikasi Liga Champions musim depan dengan menyingkirkan klub kerajaan itu.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015