... kepercayaan seseorang terhadap batu akik yang digunakannya bisa membuat penggunanya musyrik, dan mempercayai semua kebaikan datangnya dari batu akik...
Mataram, NTB (ANTARA News)- Fenomena demam batu akik dikhawatirkan bisa merusak akidah umat Islam. Karena itu, Ustaz Muammar mengingatkan agar para pemakai batu akik tidak mempercayai batu akik sebagai salah satu sumber kekuatan atau memiliki magic tertentu.

Pernyataan itu disampaikannya saat memberikan edukasi tentang batu akik dari sudut pandang agama dalam pembukaan pameran, edukasi, dan kontes batu akik, Rembaq Gemstone Fair 2015, di Mataram, NTB, Jumat.

Muammar khawatir kepercayaan seseorang terhadap batu akik yang digunakannya bisa membuat penggunanya musyrik, dan mempercayai semua kebaikan datangnya dari batu akik.

"Jangan sampai karena fenomena batu akik yang saat ini sedang naik daun, lalu kita menyalahi akidah. Kita harus tetap percaya segala sesuatu itu datangnya dari Allah SWT," katanya.

Seperti namanya, batu mulia yang saat ini sedang tren karena adanya kemuliaan dalam batu itu, sehingga Rasullah sendiri juga menggunakan cincin batu akik di jari kelingkingnya.

Bahkan, katanya, Rasullah menggunakan cincin batu akiknya sebagai stempel ketika mengirim surat penting ke sahabat-sahabat beliau untuk menyakinkan para sahabat bahwa surat itu dari Rasullah.

"Untuk itu, menggunakan batu akik dari sisi agama sunah, tidak salah, boleh dan wajar asalkan digunakan dengan ramah untuk menjadi pribadi yang lebih baik," katanya.

Agama tidak melarang masyarakat menggunakan batu akik, tetapi harus dimaknai sebatas perhiasan tanga, tidak berharap kekuatan tertentu saat menggunakan batu itu.

Batu akik harus dipahami sebagai potensi alam, ekonomi, dan budaya bangsa Indonesia yang bisa dikembangkan untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat.

Selama pelaksanaan katanya, selain pameran, panitia juga memberikan edukasi tentang batu akik kepada pengunjung dan masyarakat umum.

Pemahamam itu diberikan dari sisi kajian agama oleh tokoh agama di daerah ini, budaya disampaikan tokoh budaya serta ahli batu mulia.

Pewarta: Nirkomala
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015