Jakarta (ANTARA News) - Sebagian umat Islam di berbagai daerah di tanah air melaksanakan sholat Idul Adha 1427 Hijriyah pada Sabtu (30/12) dengan khidmat dan khusyuk meski diwarnai cuaca medung dan hujan di berbagai daerah. Sebagian besar umat Islam yang menunaikan sholat Idul Adha pada Sabtu pagi melakukan ibadah itu berdasarkan keputusan pemerintah Arab Saudi yang menetapkan waktu wukuf di Arafah pada Jumat (29/12). Di Jakarta, cuaca mendung dan hujan gerimis tak menyurutkan semangat ribuan muslim dan muslimah yang sejak pukul 06.00 WIB berbondong-bondong memenuhi tempat penyelenggaraan sholat Ied. Sekitar 20.000 orang memadati Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan termasuk di halamannya untuk mengikuti sholat Idul Adha meski hujan gerimis membasahi pelataran masjid. Berdasarkan pantauan ANTARA, pelaksanaan Sholat Idul Adha di Masjid Agung Al-Azhar (MAA) tampak khidmat. Sholat Idul Adha dimulai tepat pukul 07.00 WIB dengan dipimpin imam Masjid Agung Al-Azhar, Drs H Bukhari Muslim, S.Q., dan khotib Ketua Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar, H Mahfudh Makmum. Sementara itu, pelaksanaan sholat Idul Adha 1427 Hijriah di Masjid Al Furqon Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Jakarta Pusat, juga diwarnai hujan gerimis. Sholat Ied terpaksa dilaksanakan dalam dua gelombang akibat tidak tertampungnya ribuan orang yang memadati halaman dan masjid tersebut. Pelaksanaan sholat Ied gelombang pertama di Masjid Al Furqon (DDII) Jl Kramat Raya Jakarta Pusat yang berlangsung pukul 07.00 WIB itu, diikuti ribuan muslim dan muslimah dari berbagai wilayah di DKI Jakarta dan sekitarnya. Bertindak selaku khotib dalam sholat Ied tersebut adalah Sekretaris Umum DDII Ustadz H Abdullah Wahid Alwi MA, sedangkan sebagai Imam sholat Ied adalah Ustadz H Hasbullah Fahri. Pada gelombang kedua yang dimulai sekitar pukul 08.30 WIB, sholat dipimpin Imam dan Khotib yaitu Ustadz H Misbach. Di berbagai daerah Nuansa perayaan Idul Adha yang khidmat dan khusyuk juga kental terasa di berbagai daerah di tanah air . Di Solo, Jawa Tengah, sekitar 40 .000 orang melaksanakan sholat Idul Adha yang diselenggarakan Yayasan Majelis Tafsir Al Quran (MTA) di lapangan parkir Stadion Manahan Solo dengan imam dan khatib Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, H. Amidhan. Jemaah tersebut bukan saja datang dari Kota Surakarta, melainkan juga datang dari daerah sekitarnya, seperti Klaten, Sukoharjo, Sragen, Boyolali, dan Karanganyar. Jemaah yang datang dari luar kota Solo selain menggunakan kendaraan pribadi, sebagian menggunakan jasa kendaraan carteran. Di Yogyakarta sedikitnya 1.500 anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan masyarakat umum melaksanakan sholat Idul Adha di halaman Stadion Mandala Krida. Di Surabaya, sekitar 900 anggota dan simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Surabaya mengikuti sholat Idul Adha di lapangan Jalan Taman Apsari, Surabaya dengan imam dan khotib ust Drs Faiq Furqon. Ribuan orang mengikuti sholat dengan khusyuk kendati tempat sholat mereka masih basah dan becek akibat hujan deras yang mengguyur Surabaya pada malam hari sebelumnya. Di Magelang, sekitar 500 orang melakukan sholat Idul Adha di halaman Rumah Sakit Islam Sanden, Magelang. Sholat yang diselenggarakan pengurus masjid Rumah Sakit Islam Sanden bekerja sama dengan DPD Partai Keadilan Sejahtera Kota Magelang itu menghadirkan Muhammad Asrori sebagai imam dan khatib. Sementara itu di Kalimantan Selatan, sebagian warga di Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Martapura, Rantau dan Pelaihari juga melaksanakan shalat Idul Adha yang dipusatkan di jalan Brigjen Hasan Basri kawasan Kayu Tangi Banjarmasin. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2006