Denpasar (ANTARA News) - Julukan Pulau Penyu yang diberikan kepada Pulau Serangan, di Bali, semakin pudar setelah populasi penyu makin langka di pulau itu.

"Pulau yang namanya sudah kesohor di mancanegara tetap ramai dikunjungi wisatawan, bahkan turis asing lebih banyak jika dibandingkan masyarakat Indonesia," kata pengamat Pariwisata, Dewa Nyoman Putra di Denpasar, Senin.

Berpuluh tahun yang lalu Pulau Serangan merupakan salah satu rumah bagi beberapa jenis penyu laut, maka tidak salah kalau pulau ini juga dikenal dengan julukan Pulau Penyu. Namun akibat perubahan alam, kini populasi penyu sulit ditemukan.

Pulau yang dikelilingi hutan mangrove ini terletak di kawasan Denpasar Selatan, tepatnya beberapa meter di seberang jalan dari jalan By Pass Ngurah Rai sehingga turis sangat gampang menuju objek wisata pantai tersebut dengan berkendaraan bermotor.

Turis asing lebih banyak berkunjung ke pulau itu, kata Putra, sebab lokasinya sangat strategis. Letak goegrafisnya dikelilingi destinasi wisata utama Tanjung Benoa dan Nusa Dua di selatan, serta kawasan Sanur di sebelah tenggara.

Di sebelah barat Pulau Serangan ada kawasan Pelabuhan Laut Benoa, sedangkan jantung kota Denpasar ada di sebelah utara dengan jarak tempuh sekitar 15 menit. Luas wilayahnya hanya 523 hektare, dengan lahan 48 hektare milik Desa Adat Serangan, sisanya milik investor.

Di pulau ini terdapat beberapa objek wisata yang cukup menarik, diantaranya pantai Serangan, konservasi penyu (Turtle Conservation and Education Center), konservasi ikan dan terumbu karang (Serangan Marine Garden) dan kandang terapung lumba-lumba.

Selain objek wisata, tempat ini juga sering dijadikan tempat untuk memancing oleh penduduk sekitarnya sehingga tetap menjadi daya tarik turis untuk dilihatnya, kata Putra sambil menyebutkan data turis asing yang lebih banyak datang ke Serangan ketimbang pelancong dalam negeri.

Sesuai catatan Dinas Pariwisata Bali, jumlah turis ke Serangan bertambah dari 167.7975 orang tahun 2013 menjadi 212.961 orang (2014) sebanyak 156.349 orang diantara pelancong luar negeri, dan sisanya 56.012 orang adalah turis dalam negeri.

Pewarta: IK Sutika
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015