Semoga ini bisa dipertimbangkan. Sebaiknya jangan menaikkan dulu bahan bakar minyak ini karena bulan ramadan tidak lama lagi,"
Makassar (ANTARA News) - Komisi VII DPR-RI membidangi masalah energi sumber daya mineral riset dan teknologi dan lingkungan hidup meminta agar pemerintah tidak menaikkan bahan bakar minyak (BBM) sebelum memasuki bulan puasa atau Ramadhan.

"Semoga ini bisa dipertimbangkan. Sebaiknya jangan menaikkan dulu bahan bakar minyak ini karena bulan ramadan tidak lama lagi," ujar anggota DPR RI Dewi Yasin Limpo yang dihubungi melalui telepon genggamnya (HP), Selasa.

Dia mengatakan, bulan puasa atau Ramadhan adalah bulan yang sangat dinanti-nanti oleh mayoritas umat muslim di dunia ini tidak terkecuali di Indonesia yang penduduk Islamnya mendominasi.

Beberapa alasan kenapa DPR meminta agar BBM tidak dinaikkan jelang bulan Ramadhan ini semata-mata agar masyarakat tidak mengalami kepanikan karena akan memicu terjadinya inflasi.

"Kalau BBM dinaikkan sebelum bulan puasa akan memicu inflasi. Bukan cuma itu, pasokan kebutuhan pokok kemungkinan akan terganggu, makanya ini perlu dipertimbangkan," katanya.

Dewi Yasin Limpo khususnya meminta Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pertamina agar tetap menjaga kestabilan harga bahan bakar minyak dan tabung gas sebab hal ini dinilai akan merugikan masyarakat kecil.

Selain itu momentum ini juga bisa jadi akan dimanfaatkan oleh para spekulan untuk mendapatkan keuntungan di sektor hulu dan hilir dengan mempermainkan harga.

"Bukan cuma memicu terjadinya inflasi, yang ada spekulan juga akan mendapatkan keuntungan dengan naiknya BBM," jelas saudar dari Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.

Untuk itu, dirinya meminta kementrian ESDM bisa sesegera mungkin menginstruksikan ke Pertamina agar bekerjasama dengan aparat kepolisian untuk melakukan pengawasan harga sehingga kepentingan kebutuhan masyarakat tidak terabaikan.

Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015