Amerika Serikat (ANTARA News) - Irwin Rose, seorang peraih nobel kimia asal Amerika meninggal pada Selasa (2/6) di usia 88 tahun, demikian menurut keterangan dari Universitas California.

Irwin Rose adalah seorang ahli biokimia yang inovatif yang berjasa dalam pengembangan pengobatan untuk kanker serviks dan cystic fibrosis, yaitu gangguan herediter yang mempengaruhi kelenjar eksokrin.

Cystic fibrosis menyebabkan produksi lendir tebal yang abnormal yang mengarah ke penyumbatan saluran pankreas, usus, dan bronkus dan sering mengakibatkan infeksi pernapasan.

Rose memenangkan Hadiah Nobel pada 2004 di bidang kimia, bersama dengan dua peneliti dari Institut Teknologi Israel Aaron Ciechanover dan Avram Hershko, untuk penelitian mengenai proses kerusakan sel-sel dan pembuangan protein yang sudah tua dan rusak pada tanaman dan hewan.

"Temuan mengenai mekanisme kiss-of-death dalam sel terbukti revolusioner. Hasil penelitian ini mentransformasi bidang biologi sel dan akhirnya mengembangkan pemahaman baru tentang aktivitas molekul yang ada dalam kanker dan penyakit lainnya," demikian kata pihak Universitas California.

Rose meninggal dalam tidurnya di Deerfield, Massachusetts, kata keluarga Rose kepada Universitas California, tempat peraih nobel itu bekerja selama masa akhir dari karirnya.

Lahir di Brooklyn, New York, pada 1926, Rose meraih gelar doktor di Universitas Chicago pada 1952. Dia menghabiskan sebagian besar karirnya di Fox Chase Center di Philadelphia.

Pada 1997, Rose mendapat posisi khusus dalam sebuah penelitian bersama departemen fisiologi dan biofisika di Universitas California, Irvine.
(Y012)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015