Surabaya (ANTARA News) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Ahmad Nawardi, mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai makanan-makanan yang kedaluwarsa dan berbahaya untuk dikonsumsi menjelang dan selama bulan suci Ramadhan 2015.

"Makanan kedaluwarsa kadang terlepas dari pantauan kita. Jika tidak waspada maka sangat berbahaya untuk dikonsumsi," ujar senator asal Madura, Jawa Timur itu kepada wartawan, di Surabaya, Minggu.

Menurut dia, kekhawatiran terhadap makanan berbahaya disinyalir akan beredar, seiring meningkatnya permintaan.

"Makanan kedaluwarsa ini banyak beredar di daerah jauh dari sentral produksi dan distribusi serta sulitnya akses transportasi," kata Wakil Ketua komite II DPD RI tersebut.

Mengantisipasinya, eks legislator DPRD Jatim itu tidak akan berhenti berkoordinasi dan aktif berkomunikasi dengan pemerintah untuk mengawasi peredaran makanan.

Senator asal Madura, Jawa Timur itu mengatakan, DPD telah menggelar rapat dengar pendapat antara Komite II DPD dan Badan Pengawas Obat dan Makanan terkait makanan kedaluwarsa.

"Minuman ringan, makanan ringan, biskuit, mi instan, kopi, susu UHT dan susu bubuk menjadi jenis makanan yang paling banyak ditemukan kedaluwarsa," katanya.

Karena itu, lanjut dia, BPOM diminta memperluas area pengawasan dan berharap ada penambahan di jumlah tenaga pengawas pangan.

"Yang terpenting juga koordinasi lintas sektoral. Jika nantinya ditemukan, minimal kami mengirim rekomendasi ke pemerintah, sekaligus meminta tanggapan," ucapnya.

Komite II DPD RI juga merekomendasikan agar ditingkatkan pengawasan terhadap produk pangan yang rusak.

"Ini adalah kewajiban pemerintah untuk memberikan rasa aman bagi masyarakatnya," tukas eks politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015