Singapura (ANTARA News) - Cabang olahraga berkuda akhirnya mampu memenuhi target dua emas setelah Larasati Gading meraih poin tertinggi yaitu 74,300 persen pada nomor tunggang serasi individu SEA Games 2015 di Singapore Turf Club Riding Centre, Singapura, Selasa.

Emas pertama bagi kontingen berkuda Indonesia diraih dari nomor tunggang serasi tim atas nama Larasati Gading, Alfaro Manayang, Ferry Wahyu Hadiyanto dan Dewi Kunti Njoto setelah membukukan poin 206,579 persen.

Pencapaian medali dari nomor berkuda ini memang diprediksi sejak awal karena Indonesia memiliki atlet-atlet yang tidak diragukan lagi kemampuannya. Bahkan, salah satu atlet yaitu Larasati Gading sudah kenyang dengan prestasi ditingkat internasional.

"Sejak awal memang sudah kita prediksi. Jika tidak ada masalah teknis, target akan terpenuhi. Dan itu memang benar setelah dua emas telah diraih oleh kontingen berkuda Indonesia," kata koordinator cabang olahraga akurasi Satlak Prima, M. Asyik di sela pemantauan olahraga dibawah koordinasinya.

Hasil bagus tim berkuda Indonesia diikuti oleh kano. Di hari terakhir pelaksanaannya, ternyata mampu membuat kejutan dengan meraih dua emas. Medali tersebut diraih oleh Spens Stuber Mehue pada nomor C1-200 meter dan pasangan Gandie/Harjito di nomor K2-200 meter.

Dengan tambahan dua emas, cabang olahraga kano mampu membukukan tiga emas setelah sebelumnya Marjuki mempersembahkan emas pertama bagi kontingen Indonesia pada SEA Games 2015 setelah sukses menjadi yang tercepat pada nomor C1-1.000 meter.

Raihan tiga emas ini jika didasarkan dari target Satlak Prima memang sudah memenuhi target. Hanya saja, apa yang diraih oleh Erni Sokoy dan kawan-kawan belum mampu memuaskan Pengurus Besar Persatuan Dayung Seluruh Indonesia yaitu empat emas.

"Kami akui memang ada target yang meleset terutaa disektor putri. Makanya hasil ini akan kami jadikan acuan untuk melakukan perbaikan," kata pelatih kepada tim kano/kayak Indonesia, Muhammad Suryadi.

Dari lintasan atletik, kontingen Indonesia mulai berjuang. Adalah Triyaningsih yang mampu menggetarkan lintasan lari Stadion Nasional Singapura setelah mampu menjadi yang tercepat di nomor 5.000 meter putri. Emas terus dinilai membanggakan karena kembali ke atlet asal Jawa Tengah itu setelah dua tahun lalu lepas.

"Akhirnya saya mendapatkan emas lagi. Terus terang saya kaget. Yang jelas hasil ini adalah buah dari berlatih yang baik dan yakin dalam berlomba," kata Triyaningsih usai menerima medali kemenangan.

Bagi cabang atletik, emas yang diraih Triyaningsih merupakan yang kedua setelah sebelumnya menjadi yang terbaik di nomor jalan cepat putra atas nama Hendro. Adapun target yang dibebankan oleh Satlak Prima untuk cabang ini adalah enam emas.

Selain emas dari Triyaningsih, tim atletik Indonesia juga mengumpulkan tiga perak dari nomor 5.000 meter atas nama Rini Budiarti, Agus Prayogo di nomor 5.000 meter putra serta Yasbi Boby dari nomor 100 meter putra. Selain itu satu perunggu dipersembahkan oleh Iswandi dari 100 meter putra.

Tambah medali bagi kontingen Indonesia dipersembahkan oleh cabang tenis. Meski diharapkan meraih emas terbuka ternyata Christopher Rungkat dan kawan-kawan harus puas diposisi kedua setelah dikalahkan oleh tim Thailand dengan skor 1-2.

Sementara itu cabang olahraga renang yang diharapkan menjadi lumbung medali ternyata belum terbangun setelah beberapa atlet andalan seperti I Gede Siman Sudartawa, Triady Fauzi dan Glenn Victor belum mampu memberikan yang terbaik.

Glenn Victor yang turun di nomor 100 meter gaya kupu-kupu putra hanya mampu merebut perak. Lagi-lagi Joseph Isaac Schooling yang menjadi mimpi buruk bagi kontingen renang Indonesia. Atlet tuan rumah Singapura begitu dominan termasuk saat mengalahkan Triady dinomor 50 dan 100 meter gaya bebas.

"Saya sebagai atlet cuma bisa memberikan yang bisa saya. Dengan fasilitas yang ada di Indonesia, ya hasilnya seperti ini. Semoga dari hasil ini pemerintah bisa belajar bagaimana Singapura mempersiapkan atletnya," kata Glenn Victor Sutanto usai perlombaan.

Dengan hasil di nomor Glen Victor di nomor 100 meter gaya kupu-kupu, peluang Indonesia untuk memenuhi target lima emas cukup berat. Apalagi hingga saat ini belum satupun emas mampu diraih oleh kontingen renang Indonesia meski masih ada beberapa nomor yang akan dipertandingkan.

Tambahan empat emas dari berkuda, kano dan atletik ternyata belum mampu mendongkrak posisi Indonesia pada perolehan medali. Saat ini tim Merah Putih tertahan diposisi lima dengan 17 emas 20 perak dan 38 perunggu. Sedangkan diposisi puncak adalah Singapura dengan 52 emas, 43 perak dan 54 perunggu.

Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015