Jakarta (ANTARA News) - Kebahagiaan bisa jadi milik Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda setelah kedua mempelai itu mengikat janji suci untuk bersama-sama menjalani biduk rumah tangga.

Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, memberikan mahar atau mas kawin seperangkat alat sholat kepada Putri Solo 2009, Selvi Ananda, dalam prosesi akad nikah yang dilangsungkan di Gedung Graha Saba Buana, Sumber, Solo, Kamis, sekitar pukul 09.00 WIB.

Mereka berjodoh dari lingkungan bertetangga dekat. Jarak rumah Gibran yang juga kediaman Presiden Jokowi di Jalan Kutai Utara Sumber, Solo, hanya sekitar 200 meter dari rumah kontrakan yang menjadi tempat tinggal Selvi bersama orang tuanya, Didit Supriyadi dan Sri Partini, di Jalan Kutai Gang VII Nomor 1.

Meskipun bertetangga tak terlalu jauh, Gibran baru mengenal Selvi pada 2010.

Perkenalan antara pria kelahiran Solo 1 Oktober 1987 itu dengan wanita kelahiran Solo 9 Januari 1989 ketika sama-sama menghadiri sebuah acara di Singapura pada Februari 2010. Gibran memimpin rombongan Solo Batik Carnival (SBC) sedangkan Selbi menjadi duta wisata Kota Solo ke Singapura.

Padahal setahun sebelumnya, dalam kontes Putri Solo 2009, Gibran menjadi salah satu juri yang menilai Selvi dan 42 peserta lainnya dalam kemampuan berbahasa Inggris. Selvi menjuarai ajang kontes putri itu setelah gagal pada 2007.

Entah firasat atau bukan, Iriana yang kini menjadi ibu mertuanya adalah orang yang menyematkan mahkota juara Putri Solo 2009 dan acara itu pun dihadiri oleh Jokowi saat masih mengemban tugas sebagai Wali Kota Surakarta.

"Saya berpacaran dengan mas Gibran sudah lima tahun lebih, sejak 2010. Saya pertama ketemu saat acara pemilihan putra putri Solo 2009. Namun, saya belum mengenalnya," kata Selvi saat diperkenalkan oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo pada 14 April lalu.

Gibran merupakan putra sulung dari tiga anak pasangan Jokowi dan Iriana. Dua adik Gibran adalah Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep. Gibran sejak sekolah menengah mengenyam pendidikan di Singapura hingga perguruan tinggi.

Ia merupakan alumni Institut Pengembangan Bisnis Singapura (MDIS) dan kemudian melanjutkan ke University of Technology Insearch, Sydney, Australia hingga lulus 2010.

Gibran dikenal pula sebagai pengusaha muda. Ia memiliki bisnis jasa boga (katering), Chilli Pari, beserta rumah makan. Sajian bagi para undangan dan tamu lainnya juga dipasok dari usaha jasa boganya. Di kalangan keluarga dan rekan-rekannya, Gibran dikenal sebagai pemuda yang baik, percaya diri, agak pendiam, dan giat bekerja.

Sementara Selvi merupakan karyawati sebuah bank swasta di Solo. Ia berasal dari keluarga sederhana. Ia menamatkan pendidikan tingginya dari STIE AUB Surakarta. Di kalangan keluarga dan rekan-rekannya, Selvi dikenal sebagai sosok yang ramah, cerdas, rendah hati, dan periang.

Gadis sederhana itu kini menjadi keluarga Presiden Jokowi, orang nomor 1 di Republik Indonesia.

"Saya menjadi menantu Presiden belum pernah dibayangkan sebelumnya. Namun, saya yang pasti sangat bahagia karena segera ke jenjang menjalin rumah tangga baru setelah pacaran selama lima tahun lebih dengan mas Gibran," kata Selvi.

Iriana sangat terkesan dengan menantunya. Pada 14 April lalu saat memperkenalkan Selvi, ia menceritakan saat pertama kali melihat Selvi pada kontes Putri Solo 2009 itu.

"Saya ketika itu, melihat Selvi dalam batin saya anak perempuan ini cantik sekali. Namun, Selvi ternyata kini menjadi menantu saya," kata Ibu Negara.

Setidaknya ada tiga hal yang menarik dalam menceritakan kisah kasih antara Gibran dan Selvi ini.

Menurut Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Kepresidenan, Eko Sulistyo, pernikahan ini menarik karena anak seorang Presiden tidak mempermasalahkan latar belakang calon istrinya.

Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo itu menilai Gibran tidak mempersoalkan calon istrinya Selvi Ananda yang hanya anak seorang masyarakat biasa yang berprofesi sebagai pedagang makanan bahkan masih mengontrak rumah untuk tempat tinggalnya.

"Pak Jokowi pun tidak mempersoalkan pilihan anaknya," ucapnya.

Hal menarik kedua yakni soal tingginya antusiasme masyarakat untuk berpartisipasi atau istilahnya "mangayubagyo" acara pernikahan tersebut. Dari mulai penarik becak, penjual makanan/kuliner, hingga relawan dari berbagai daerah ingin ikut serta terlibat dalam acara itu atas inisiatif mereka sendiri.

"Belum pernah terjadi sebelumnya seperti ini," ujar Eko.

Hal ketiga yang membuat pernikahan Gibran-Selvi menarik adalah karena tidak diperkenankannya para undangan membawa bingkisan atau kado sebagai hadiah pernikahan. Permintaan itu bahkan telah tertulis dalam undangan yang disebarkan kepada para tamu undangan.

Gibran memberikan seperangkat alat sholat yang dibungkus dalam kotak transparan kepada Selvi Ananda sebagai mas kawin.


Kuda dan tukang becak

Suasana perhelatan pernikahan Gibran dan Selvi diwarnai dengan Aura dan Putri Istana, sepasang kuda perempuan yang mengantarkan Selvi Ananda menuju tempat akad dan resepsi pernikahannya di Gedung Graha Saba Buana, Sumber, Solo.

Kusir pembawa kereta kuda, Mas Ngabeyi Sunardi Prasetyo yang mengendarai kereta kuda dari mempelai perempuan itu adalah kusir keraton Solo. Boleh dibilang Sunardi merupakan kusir pribadi Presiden RI Jokowi sejak masih menjabat Wali Kota Solo.

"Setiap Pak Jokowi ada acara menggunakan kereta kuda, pasti saya dipanggil sebagai kusir. Sejak dari Wali Kota Solo, lalu pas mengantar beliau setelah pelantikan Presiden menuju Istana Negara, sampai saat ini, saya dipanggil terus," kata Sunardi.

Menurut Sunardi kuda bernama Aura dan Putri Istana adalah miliknya pribadi yang dirawat sendiri. Nama Aura dipilih saat penyanyi Aura Kasih sedang naik daun, sedangkan, nama Putri Istana dipilih lantaran saat kuda itu dibeli, langsung terpilih sebagai salah satu kuda untuk mengantar Jokowi ke Istana Negara seusai pelantikan Presiden.

Sedangkan kereta kuda yang dibawanya adalah milik Jokowi yang turut dipakai saat pelantikan Presiden.

Kereta kuda itu biasa diparkir di Gedung Graha Saba Buana, dan bisa digunakan masyarakat secara cuma-cuma hanya dengan modal izin kelurahan.

Gibran tiba di lokasi akad nikah pada sekitar pukul 08.45 WIB sementara mempelai perempuan Selvi telah lebih dahulu tiba pada jam 8.30 WIB.

Keduanya melalui pintu satu di mana kedatangan rombongan Gibran didului oleh tarian edan-edanan oleh dua penari cucuk lampah laki-laki dan perempuan.

Gibran dan Selvi mengenakan pakaian warna putih atau broken white dengan ornamen dasi kupu-kupu hitam pada beskap yang digunakan Gibran.

Gibran dan Selvi kemudian duduk di hadapan Ketua KUA Banjarsari H. Muchtroji. Sebelum ijab qabul dilakukan, pihak KUA memberikan nasihat pendahuluan dilanjutkan pembacaann ayat suci Al-Quran.

Gibran mengucapkan ijab qabul secara lancar dan disambut ucapan para saksi mengucapkan kata sah. Sementara Selvi Ananda duduk setengah menunduk di sisinya.

"Saat ini detik ini mempelai berdua sah menjadi suami istri, sah menurut Islam dan sah menurut UU," kata Kepala KUA Banjarsari Solo H Muchroji.

Pernikahan Gibran-Selvi tak hanya menjadi kebahagiaan bagi mereka berdua beserta keluarga dan tamu undangan, tetapi juga bagi seorang tukang becak berusia 72 tahun, Ukar Sukardi.

Pernikahan Gibran-Selvi membawa berkah bagi Ukar yakni bisa bertemu kembali dengan keluarganya di Bogor yang telah hilang kontak selama puluhan tahun.

Ukar yang menarik becak sejak 1982 dan kini biasa mangkal di Solo Grand Mall itu, menemukan keluarganya kembali lantaran diwawancara di sebuah stasiun televisi swasta terkait dengan acara pernikahan Gibran dan Selvi. Dalam acara pernikahan itu, Ukar yang sehari-hari menjadi Koordinator Paguyuban Becak Solo Grand Mall itu, menjadi salah satu penarik becak untuk para tamu undangan.

Setelah diwawancarai dan tayang di televisi itu, salah satu keponakan saya dari Bogor datang menemuinya.

Selamat menempuh hidup baru, Gibran-Selvi.

Oleh Budi Setiawanto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015