Los Angeles (ANTARA News) - Deontay Wilder menjatuhkan Eric Molina tiga kali sebelum meng-KO dia pada ronde kesembilan demi mempertahankan gelar juara dunia kelas berat Dewan Tinju Dunia (WBC) yang disambut gembira para penggemar tuan rumah di Birmingham, Alabama, Sabtu malam waktu AS atau Minggu WIB ini.

Wilder pertama kali mempertahankan gelar kelas berat pada Januari ketika dia menjadi petinju Amerika Serikat pertama sejak Shannon Briggs pada 2007 yang menjadi juara dunia kelas ini.

Petinju AS berusia 29 tahun itu menaikkan catatannya menjadi 34-0. Kemenangan angka telaknya dari Bermane Stiverne pada 17 Januari adalah satu-satunya pertandingan yang berakhir penuh 12 ronde. Pertandingan Sabtu waktu setempat atau Minggu WIB ini membuatnya kembali menjadi raja KO.

Pukulan straight kanan Wilder membuat Molina limbung sehingga memaksa wasit Jack Reiss mengeluarkan tanda pertandingan tak boleh dilanjutkan pada 1 menit 03 detik ronde tersebut.

Molina yang asal Texas dihantam hook kiri pada ronde ketiga lalu jatuh oleh hook kiri serupa pada ronde keempat namun diselamatkan bel tanda ronde berakhir.  Namun Wilder kembali membuatnya terjatuh pada ronde kelima setelah menerima hook kanan yang mendarat di kepalanya.

"Kamu harus melindungi diri," kata Reiss kepada Molina sebelum pertandingan dilanjutkan.

Pada ronde keenam Molina seperti menemukan landasannya, namun pada ronde ketujuh dia kembali menjadi bulan-bulanan Wilder, sampai ronde ketujuh dan kedelapan. Ronde kesembilan akhirnya dia dinyatakan kalah KO.

"Kita telah membuat sejarah malam ini," kata Wilder disambut para pendukung yang sesama asal negara bagian sama dengannya.

Pertandingan yang dilangsungkan di Bartow Arena di kampus Universitas Alabama di Birmingham itu adalah pertarungan kelas dunia pertama diadakan di negara bagian yang menjadi tempat kelahiran Wilder yang juga tempat kelahiran dua mantan juara dunia Joe Louis dan Evander Holyfield.

Wilder mengaku terkejut oleh perlawanan Molina yang kini bercatatan menang-kalah 23-3 dengan 17 di antaranya menang KO, karena membuat Wilder bertarung lebih lama dan lebih dalam.

"Orang ini tangguh," kata dia. "Saya perlu orang tangguh. Saya perlu orang yang jatuh namun bangkit lagi. Saya menghormati dia."

Wilder diproyeksikan untuk menyatukan semua versi kelas berat di mana petinju Ukraina Wladimir Klitschko --tak terkalahkan sejak 2004-- masih memegang gelar juara dunia kelas berat versi Asosiasi Tinju Dunia (WBA) dan Federasi Tinju Dunia (IBF).





Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015