Solo (ANTARA News) - Sentra industri gerabah Desa Melikan di Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dikembangkan menjadi desa wisata berbasis ekonomi kreatif.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof. Sulistyo Saputro, M.Si, Ph.D, Rabu, mengatakan desa itu memiliki Kelompok Sadar Wisata beranggotakan 261 perajin potensial serta memiliki laboratorium dan galeri keramik.

Sulistyo mengatakan desa itu juga punya 13 ruang pamer gerabah dan kelompok kesenian gending laras madya di dekat makam Sunan Pandanaran.

UNS, yang mendukung pengembangan Melikan menjadi desa wisata, memberikan bantuan peralatan membuat gerabah kepada para perajin dan menyertakan mereka dalam pelatihan tentang teknik pembuatan gerabah.

Koordinator Desa Wisata Grabah Melikan Sumilih mengatakan kini Melikan sudah banyak dikunjungi wisatawan.

Sampai awal bulan Juni 2015, menurut dia, sekitar 500 orang datang untuk berwisata.

Selama berada di Melikan, para wisatawan bisa melihat dan belajar membuat gerabah, serta menyaksikan aneka pertunjukan kesenian tradisional seperti Wayang Dongeng.

Melikan utamanya membuat gerabah peralatan rumah tangga seperti kwali dan kendi dan sekarang sudah mulai membuat macam-macam pot bunga, kata Nowita Wahyuningsih, Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain UNS yang membimbing para perajin gerabah di Melikan.

Pewarta: Joko Widodo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015