Sebenarnya sarana yang kita miliki luar biasa, misalnya sarana pasca PON Riau 2012 dan di beberapa provinsi lainnya tetapi kadang pemanfaatannya yang kurang maksimal,"
Tangerang (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyatakan harus ada kebijakan baru terkait dengan sarana dan prasarana olahraga di Indonesia yang memungkinkan para atlet pelatnas bisa menyesuaikan dengan standar internasional.

"Sebenarnya sarana yang kita miliki luar biasa, misalnya sarana pasca PON Riau 2012 dan di beberapa provinsi lainnya tetapi kadang pemanfaatannya yang kurang maksimal," kata Imam di Tangerang, Rabu.

Hal tersebut ia katakan saat menunggu kedatangan para atlet SEA Games 2015 dari Singapura di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang.

Ia juga menyatakan bahwa dana olahraga yang tersedia saat ini sudah mengalami peningkatan yang luar biasa.

"Tinggal ke depan memang harus ada kemauan bersama-sama pada level BUMN dan tidak henti-hentinya juga kami meminta kepada sponsor untuk terlibat penuh menjadi bapak asli bukan hanya manjadi bapak angkat," kata Menpora.

Menurutnya, sarana dan prasarana tersebut juga akan menjadi bahan evaluasi setelah SEA Games 2015 serta untuk menghadapi event-event besar selanjutnya seperti Olimpiade 2016 Rio de Janeiro Brasil, SEA Games 2017 Malaysia, dan Asian Games 2018 Indonesia.

Oleh karena itu, kata Menpora, dirinya meminta kepada Ketua Kontingen Indonesia Taufik Hidayat untuk mencatat semua keluhan baik dari atlet, ofisial, manajer, dan pelatih selama di SEA Games 2015 untuk dikembangkan dan dilaporkan kepadanya.

Seperti diketahui, Indonesia menempati peringkat kelima dalam perolehan medali SEA Games 2015 dengan total 182 medali yang terdiri atas 47 medali emas, 61 perak, dan 74 perunggu.

Negeri Gajah Putih, Thailand tampil sebagai juara umum dengan raihan total 247 medali yang terdiri atas 95 medali emas, 83 perak, dan 69 perunggu.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015