Vatican City (ANTARA News) - Paus Francis mendesak aksi cepat untuk menyelamatkan planet dari kerusakaan lingkungan dan mendorong para pemimpin dunia "mendengar tangisan Bumi dan tangisan orang-orang miskin" pada Kamis (18/6).

Dalam dokumen kepausan pertama yang didedikasikan untuk lingkungan dia menyeru "tindakan tegas, di sini dan sekarang" untuk menghentikan degradasi lingkungan dan pemanasan global.

Dalam surat ensiklik "Laudato Si (Praise Be), On the Care of Our Common Home", Paus Francis, paus pertama dari negara berkembang, menganjurkan perubahan gaya hidup di negara-negara kaya dengan budaya konsumen "sekali pakai" dan penghentian "perilaku penghalang" yang kadang menempatkan keuntungan di atas kebaikan bersama.

Dia juga mendesak perusahaan-perusahaan menghormati lingkungan.

Pernyataan kepausan paling kontroversial dalam separuh abad itu mendapat pujian luas dari para ilmuwan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan pegiat perubahan iklim.

President Amerika Serikat Barack Obama juga memuji Paus karena membuat masalah ini menjadi "jelas, kuat, dan dengan otoritas moral penuh dalam posisinya."

Namun beberapa kandidat presiden dari Partai Republik Amerika Serikat dan anggota parlemen menyebut dia telah masuk ke ilmu pengetahuan dan politik.

Senator Republik Jim Inhofe, pemimpin Komite Lingkungan dan Pekerjaan Publik Senat, menyatakan dia khawatir surat ensiklik itu "akan digunakan oleh pihak tertentu untuk mendesak penerapan kebijakan kenaikan pajak regresif terbesar di negara kita sepanjang sejarah."

Dalam konferensi pers tentang surat ensiklik tersebut Kardinal Peter Turkson, kolaborator kunci dalam pembuatan dokumen itu, menolak kritik pra-publikasi dari sejumlah politisi Amerika Serikat bahwa Paus mesti menghindari isu-isu politik.

"Hanya karena Paus bukan ilmuwan bukan berarti dia tidak bisa berkonsultasi dengan para ilmuwan," katanya serta menambahkan dengan senyuman bahwa jurnalis juga menulis banyak hal setelah meminta keterangan dari para ahli.

Paus Amerika Latin pertama yang mengambil namanya dari St. Francis of Assisi, pelindung ekologi, mengatakan melindungi planet "sangat penting" secara moral dan etika bagi para penganut agama dan bukan penganut agama dan itu harus di atas kepentingan politik dan ekonomi.

Seruan terhadap kawanan 1,2 miliar anggota lewat dokumen kepausan paling kontroversial setelah surat ensiklik Humanae Vitae Paus Paul VI tahun 1968 yang mencakup pelarangan kontrasepsi itu bisa memicu umat Katholik dunia melobi pembuat kebijakan masalah ekologi dan perubahan iklim, demikian seperti dilansir kantor berita Reuters.


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015