Pamekasan (ANTARA News) - Mayat seorang laki-laki yang merupakan korban tabrakan kapal nelayan di Sumenep pada 11 Juni 2015 telah ditemukan mengapung dengan kondisi membusuk di Sungai Bungkaling, Desa Lembung, Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur pada Jumat (19/6).

"Korban atas nama Musahri (35) warga Desa Legung Timur, Kecamatan Batang-batang, Sumenep," kata Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Arm Mawardi kepada Antara per telepon, Minggu dini hari.

Dandim menjelaskan keluarga Musahri di Sumenep mengetahui adanya penemuan mayat itu berdasarkan koordinasi antara Kodim Pamekasan dengan Kodim Sumenep.

Keluarga Musahri yang kehilangan korban sejak terjadinya kecelakaan itu, lalu mendatangi RSUD Pamekasan, guna memastikan kebenarannya.

"Ternyata setelah diteliti, memang korban tabrakan kapal itu benar adanya, karena itu pihak keluarga langsung membawa korban ke Sumenep," kata Mawardi.

Pada 11 Juni 2015, sebanyak 12 nelayan asal Desa Legung Timur, Kecamatan Batang-batang, Sumenep mengalami kecelakaan laut di perairan Pulau Gili Labak.

Perahu yang digunakan ke-12 orang nelayan itu ditabrak kapal besar yang pengangkut batubara, hingga pecah dan tenggelam.

Delapan nelayan ditemukan selamat saat kejadian itu, sedangkan empat nelayan hilang, termasuk nelayan yang bernama Musahri yang mayatnya ditemukan mengapung di Sungai Bungkaling, Desa Lembung, Kecamatan Galis, Pamekasan, Jumat (19/6).

Musahri ditemukan mengapung di Sungai Bungkaling pada sekitar pukul 11.10 WIB oleh nelayan setempat.

Dua hari sebelumnya, yakni pada tanggal 17 Juni 2015, juga ditemukan tiga mayat di Pulau Giri Raja, Sumenep yang juga korban tabrakan kapal dengan kondisi membusuk.

Ketiga mayat korban tarbakan kapal itu ditemukan di perairan Dusun Cancang, Desa Lombang, dan perairan Dusun Bedih Lanjang, Desa Jate, Pulau Gili Raja, Sumenep.

"Awalnya kan tidak ada yang tau. Tapi setelah kami kontak-kotak dan meminta pada semua teman-teman anggota baik di Pamekasan maupun di kabupaten lain, akhirnya diketahui bahwa mayat itu merupakan korban tabrakan kapal yang terjadi di Sumenep," kata Dandim Letkol Arm Mawardi. 

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015