Seoul/Bangkok (ANTARA News) - Korea Selatan melaporkan tiga kasus baru Penyakit Pernafasan Timur Tengah (MERS), Minggu, menjadikan jumlah keseluruhan kasus mencapai 168.

Angka itu merupakan kasus wabah terbesar di luar Arab Saudi, sementara Thailand mengatakan pihaknya tidak menemukan kasus baru.

Kementerian Kesehatan Korea Selatan pada Sabtu malam melaporkan korban tewas ke-25 akibat MERS (Middle East Respiratory Syndrome), yaitu seorang pasien sakit jantung dan diabetes.

Wabah MERS pertama kali dipastikan muncul pada 20 Mei di Korsel namun tampaknya mulai menurun, kata kementerian, Jumat.

Thailand, yang menemukan kasus pertamanya pekan lalu, mengatakan 175 orang melakukan kontak dengan satu pasien, namun sejauh ini tidak ada laporan mengenai penularan.

"Kami pastikan bahwa tidak ada pasien MERS baru," kata Menteri Kesehatan Rajata Rajatanavin ketika ia memimpin para wartawan mengunjungi bandara Suvarnabhumi Bangkok untuk menunjukkan langkah-langkah kesehatan dan keselamatan yang telah diterapkan, termasuk pemindaian suhu tubuh para penumpang.

Bangkok merupakan satu dari pusat penerbangan utama di kawasan dan sektor pariwisata menyumbang 10 persen terhadap perekonomian Thailand. Menteri pariwisata Thailand Kobkarn Wattanavrangkul mengatakan pariwisata tidak terkena dampak.

MERS pertama kali ditemukan pada manusia di Arab Saudi pada 2012 dan sebagian besar kasus muncul di Timur Tengah. Para ilmuwan tidak yakin dari mana virus itu berasal, namun beberapa penelitian mengaitkannya dengan unta, demikian laporan Reuters.
(Uu.T008)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015