Saya minta semua membeli produk kapal dalam negeri. Termasuk Pertamina dan lainnya yang membutuhkan kapal tanker. Tidak usah membeli dari mancanegara,"
Batam (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menginstruksikan semua kementerian yang terkait dengan tol laut, membeli kapal produk dalam negeri, termasuk dari Batam yang memiliki banyak galangan kapal dengan kemampuan membangun bernagai jenis kapal.

"Saya minta semua membeli produk kapal dalam negeri. Termasuk Pertamina dan lainnya yang membutuhkan kapal tanker. Tidak usah membeli dari mancanegara," kata dia usai berdialog dengan pengusaha kapal di Kabil, Batam, Kepri, Minggu.

Ia mengatakan, awalnya kagum saat berkunjung ke Korea Selatan dan melihat industri kapal negara tersebut yang dinilai sangat maju.

Namun, Presiden mengatakan usai mengunjungi galangan kapal di Batam meyakini bahwa industri yang ada sudah mampu membangun berbagai jenis kapal untuk keperluan dalam negeri.

"Setelah melihat industri galangan di Batam, saya menjadi terbuka. Bahwa industri galangan kapal Batam, mampu membangun sendiri kapal untuk kita," kata Presiden.

Presiden juga mengatakan, setelah pulang dari Batam akan melakukan rapat kabinet terbatas di Jakarta untuk meminta daftar kebutuhan kapal selama lima tahun ke depan baik tanker, roro, kapal kargo, kapal penumpang.

"Dengan target poros maritim yang kita bangun dengan tol laut, butuh dukungan industri galangan kapal, Kita akan mengadakan dari dalam negeri," kata dia.

Presiden Jokowi juga mengaku kaget dengan jumlah industri galangan kapal di Indonesia dan Batam yang tumbuh pesat. Saat ini di Batam ada 104 industri galangan kapal besar yang mampu memproduksi berbagai jenis kapal.

"Nanti, saya akan kumpulkan semua menteri yang terkait dengan kapal," kata presiden.

Dalam diskusi bersama pengusaha Kapal Batam, Presiden mengatakan agar siap untuk membangun kapal untuk kebutuhan seluruh kementerian yang ada.

"Karena itu, saya tidak ragu memberikan proyek ini ke bapak ibu sekalian. Baik tongkang, dan lainnya. Mengapa harus membeli dari luar negeri kalau dalam negeri mampu," kata dia.

Pewarta: Larno
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015