Pangandaran kan Kabupaten baru, jadi harus fokus pada mengoptimalan tata kelola pemerintahannya, bukan pada isu pembengkakan jumlah aparatur sipil negara."
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi mengimbau aparatur negara Kabupaten Pangandaran segera mengoptimalkan tata kelola pemerintahan, untuk meningkatkan taraf pembangunan beberapa tahun ke depan.

"Pangandaran kan Kabupaten baru, jadi harus fokus pada mengoptimalan tata kelola pemerintahannya, bukan pada isu pembengkakan jumlah aparatur sipil negara," ujar Yuddy ketika melakukan audiensi dengan aparatur negara di lingkungan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran, Jumat (26/6).

Dalam audiensi tersebut, dia memaparkan mengenai program Nawacita Pemerintahan Presiden Joko Widodo, yang arahnya untuk mengoptimalkan kualitas hidup rakyat sebagai instrumen pembangunan bangsa, dan bergantung pada kinerja aparatur sipil negara (ASN).

Yuddy menekankan dua hal terkait kondisi Kabupaten Pangandaran saat ini, yakni optimalisasi program revolusi mental aparatur negara, dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

"Tujuannya, agar tercipta suasana pemerintahan yang bersih dan terkelola dengan baik, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pangandaran sendiri," jelasnya.

Sebelum melakukan audiensi, Yuddy menyempatkan diri untuk meninjau dua unit potensi daerah Pangandaran, yakni proyek Pelabuhan Terpadu Rakyat (PTR) serta kantor Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) setempat.

Ia mengapresiasi inisiatif pembangunan PTR tersebut, karena bertujuan mempermudah aktivitas dan mobilisasi rakyat Pangandaran yang mayoritas kehidupan ekonominya bergantung pada sektor perikanan dan pariwisata maritim.

"Saya berharap pembangunan PTR ini mampu membuka peluang lebih besar bagi peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat Pangandaran," ujarnya.

Yuddy juga berjanji akan mendukung penuh program-program pembangunan yang dilakukan oleh Pemkab Pangandaran, sejauh membawa manfaat besar bagi masyarakat.

Hal serupa juga dilontarkan oleh Yuddy ketika mengunjungi kantor BKPM Pangandaran yang terletak di gedung sederhana tidak jauh dari lokasi PTR. Yuddy mengapresiasi dedikasi aparatur negara yang bertugas dengan menyebut mereka sebagai bagian dari Pejuang Pangandaran.

Sebutan tersebut dilontarkan Yuddy mengingat kondisi Pangandaran sebagai kabupaten baru yang masih minim infrastruktur, namun tidak menyurutkan semangat untuk membangun.

"Saya menghimbau agar pelayanan publik di Pangandaran, khususnya yang berhubungan dengan perizinan, ditingkatkan lebih baik lagi agar kedepannya dapat menarik lebih banyak investasi yang masuk," ujarnya.

Ia juga mengingatkan Bupati Pangandaran Daud Achmad yang turut mendampingi kunjungan Safari Ramadhan tersebut, untuk tetap menerapkan prinsip "jaga leuweung jaga cai" atau menjaga hutan dan air yang merupakan dua sumber daya alam potensial Pangandaran, agar peruntukannya dalam pembangunan tidak menyalahi fungsi sebagai hajat hidup hidup orang banyak.

Selain itu Yuddy juga menyinggung mengenai potensi pemberdayaan ilmu pengetahuan di Pangandaran, yakni terkait dengan keberadaan Loka Litbang P2B2 sebagai pusat penelitian nyamuk dan penyakit tropis terbesar di tingkat nasional.

Saat menyambangi unit kerja itu, menpan menyampaikan apresiasinya, lantaran unit kerja itu telah berhasil memetakan dengan baik isu penyakit tropis dan populasi nyamuk.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015