Makassar (ANTARA News) - Kapal Amerika Serikat, US Naval Ship 'Mary Sears', akan bergabung dengan KRI Fatahillah Selasa petang untuk mendalami temuan logam yang berhasil dideteksi KRI Fatahillah di perairan Mamuju, Sulawesi Barat, guna mengetahui apakah logam itu bangkai pesawat Adam Air yang hilang atau bukan. "Kedua kapal akan bertemu di tengah laut nanti sore sekitar pukul 18.00 Wita untuk memulai penyelidikan di wilayah Mamuju," kata Marsekal Pertama TNI Eddy Suyanto, SAR Mission Coordinator (SMC) pencarian pesawat Adam Air kepada ANTARA Makassar, Selasa. KRI Fatahilah dari Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) yang ditugaskan mencari pesawat Adam Air, hari Senin sekitar pukul 03.00 WITA berhasil mengidentifikasi sinyal logam di perairan Kabupaten Mamuju. Kadispen Koarmatim, Letkol laut (KH) Drs Toni Syaiful, mengatakan pada dinihari itu KRI Fatahillah menerima sinyal logam di kedalaman 1.050 meter dua mil sebelah utara Tanjung Rengat, Kabupaten Mamuju, namun belum bisa dinyatakan bahwa itu bangkai pesawat Adam Air karena masih harus didalami. Untuk mendalaminya, dikerahkan lagi tiga kapal perang tambahan, yakni KRI Pulau Rengat dan KRI Pulau Rupat, keduanya dari satuan kapal penyapu ranjau, serta KRI Leuser dari Hidros TNI AL yang memiliki kemampuan deteksi pada kedalaman laut 2.000 meter, kata Toni. Eddy Suyanto yang juga Danlanud Hasanuddin itu lebih lanjut mengatakan sampai saat ini upaya pencarian yang telah memasuki hari ke-8 belum juga menemukan hasil yang menggembirakan. "Karena itu, semua titik yang dicurigai sebagai tempat keberadaan pesawat itu, seperti perairan Mamuju dan Majene, daratan Polewali Mandar (Sulbar) dan Tanah Toraja (Sulsel), akan terus kita intai secara lebih mendalam," ujarnya. Armada udara, laut dan darat serta dukungan personel yang dimiliki Tim SAR Gabungan akan didayagunakan secara lebih efektif untuk melakukan pencarian. "Kemarin saya juga terbang ke Palu untuk melakukan koordinasi dengan tim SAR di sana agar pencarian lebih efektif lagi pada daerah-daerah yang dicurigai," ujarnya. Sementara bantuan asing, khususnya pesawat dan personel Angkatan Udara Singapura, sampai saat ini masih terus melakukan pencarian tanpa ada batas waktu, meski sampai saat ini hasilnya masih nihil. "Belum ada rencana tim dari Singapura akan mengakhiri dukungannya dalam pencarian pesawat Adam Air ini," ujarnya. Dari Lanud Hasanuddin Makassar diperoleh informasi, pesawat pengintai, seperti Boeing 737-200 TNI AU dan pesawat Fokker 50 milik AU Singapura, telah diterbangkan lagi untuk melakukan pencarian di wilayah Sulawesi Barat dan Selatan. Pencarian juga masih terus dilakukan di wilayah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara. Terkait pelibatan paranormal dalam melakukan pencarian, Eddy Suyanto mengemukakan, "itu bentuk partisipasi dari masyarakat dan tim SAR menghargainya, namun tim SAR tidak mengurusi hal itu, karena kami bekerja sesuai dengan cara-cara yang natural dan nalar saja." (*)

Copyright © ANTARA 2007