Manila (ANTARA News) - Seluruh pelayaran di Filipina Utara dan beberapa penerbangan dibatalkan, Senin, sementara sekolah-sekolah di ibukota Manila ditutup karena banjir dan tanah longsor akibat badai tropis, kata pejabat kebencanaan.

Peringatan badai dikeluarkan di setidaknya 14 kawasan pulau utama Filipina, Luzon saat badai tropis Linfa bergerak perlahan melintasi wilayah utara kepulauan di Asia Tenggara itu.

Badai itu memiliki kecepatan maksimum 100 km per jam.

Alexander Pama, direktur eksekutif Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional mengatakan, badai tersebut akan menyebabkan hujan lebat dalam radius 400 km. Badai itu di Filipina dikenal dengan nama Egay.

"Kami membatalkan semua perjalanan laut dan operasi nelayan di utara karena kami perkirakan gelombang laut bisa setinggi 4 meter," kata Pama.

"Satuan-satuan militer sudah disiagakan untuk mengevakuasi warga ke tempat perlindungan sementara jika diperlukan," katanya.

Pemerintah memperkirakan akan terjadi kerusakan panen di kawasan-kawasan penghasil beras di Luzon utara. Badai Linfa pada Sabtu tiba di wilayah utara pulau tersebut dan sekitar 135 km baratdaya Kota Laoag di Luzon utara jauh pada Senin.

Rata-rata 20 badai melintasi Filipina setiap tahun. Haiyan, topan paling dahsyat yang melintasi Filipina pada 2013, menewaskan lebih dari 6.300 orang, sementara 1.000 lainnya hilang.

(S022/A032)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015