Amman (ANTARA) - Yordania pada Minggu (24/8) kembali melakukan pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara (airdrop) ke Jalur Gaza dan menerima tambahan pengiriman bantuan dari Slovenia, sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk mendukung rakyat Palestina di tengah krisis yang semakin parah.
Angkatan Bersenjata Yordania menyatakan bahwa pesawat Angkatan Udara Kerajaan Yordania (Royal Jordanian Air Force), bersama dengan pesawat dari Jerman, Uni Emirat Arab, dan Indonesia, mendistribusikan sekitar 41 ton makanan dan bantuan kemanusiaan ke Gaza via pengiriman udara. Sejak 27 Juli, Yordania telah melakukan 162 pengiriman udara, sementara operasi gabungan dengan negara-negara mitra telah mencapai 392 pengiriman, dengan total sekitar 791 ton bantuan yang telah disalurkan.
Secara terpisah, Organisasi Amal Hashemite Yordania (Jordan Hashemite Charity Organization/JHCO) mengatakan dua pesawat Slovenia yang membawa bantuan kemanusiaan darurat mendarat di Bandara Militer Marka pada 18 dan 24 Agustus. Slovenia sejauh ini telah mengirim delapan pesawat, dengan dua lagi dijadwalkan tiba sebelum akhir Agustus.
Pengiriman bantuan ini berlangsung di tengah pernyataan resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (22/8) yang menyatakan bahwa Gaza kini mengalami bencana kelaparan. PBB menyoroti adanya "hambatan sistematis" terhadap akses bantuan selama lebih dari 22 bulan konflik. Menurut Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (Integrated Food Security Phase Classification/IPC), sekitar 514.000 orang, atau hampir seperempat populasi Gaza, menghadapi kelaparan, dan jumlah ini diperkirakan meningkat menjadi 641.000 pada akhir September.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.