Tahun ini pemudik menurun drastis dibandingkan tahun sebelumnya."
Jakarta (ANTARA News) - Pemudik dari Terminal Kalideres, Jakarta Barat, sudah melewati masa puncak pada Rabu (15/7) dengan jumlah penumpang yang diberangkatkan ke berbagai tujuan di Pulau Jawa dan Sumatera mencapai 6.972 penumpang menggunakan 473 bus.

"Hari ini memang tidak seramai kemarin. Namun, kami melihat masih cukup banyak pemudik yang akan berangkat ke kampung halamannya," kata petugas Akhmad Sajari di sela-sela mengatur kendaraan di Terminal Kalideres, Jakarta, Barat, Kamis.

Berdasarkan data yang di Pos Komando (Posko) Lebaran Terminal Kalideres per pukul 13.00 WIB, jumlah pemudik yang diberangkatkan hanya 858 penumpang dengan menggunakan 132 armada bus. Jumlah ini menurun drastis dibandingkan dengan periode yang sama satu hari sebelumnya, yaitu 1.898 menggunakan 156 bus.

Puncak arus mudik dari terminal bus antarkota antarprovinsi (AKAP) tahun ini yang menembus angka 6.972 penumpang ternyata lebih tinggi dibandingkan tahun lalu di waktu yang sama. Saat itu jumlah pemudik hanya 5.554 penumpang dengan 437 armada bus.

Pantauan di lapangan, pemudik yang menggunakan jasa armada bus mayoritas untuk tujuan pendek terutama untuk wilayah Jawa Barat dan Banten. Namun, beberapa bus jarak jauh untuk tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur juga masih penuh dengan penumpang meski jumlah armada yang digunakan tidak sebanyak hari-hari sebelumnya.

"Jurusan Labuan (Pandeglang) dan Merak masih lumayan. Tapi ,tidak seperti hari-hari sebelumnya," kata salah satu petugas perusahaan otobis Arimbi, Mulyana.

Meski cukup ramai, bus yang diberangkatkan dari Terminal Kalideres tidak semuanya penuh dengan penumpang. Bahkan, bus yang memang dipersiapkan untuk angkutan Lebaran ini harus menunggu lama untuk mendapatkan penumpang. Berbeda dengan trayek jarak jauh yang waktu keberangkatanya sudah terjadwal.

Secara umum pemudik yang diberangkatkan dari Terminal Kalideres dari tahun ke tahun cenderung menurun. Hal ini juga diakui oleh staf Tata Usaha Terminal Kalideres Iwan Rukiyadi. Menurut dia, saat ini banyak pemudik yang cenderung memilih moda transportasi lain seperti kereta api.

"Tahun ini pemudik menurun drastis dibandingkan tahun sebelumnya. Sekarang orang lebih banyak memilih kereta api dibandingkan bus, mungkin hanya penumpang yang jarak pendek yang memilih bus," katanya.

Selain banyak yang menggunakan moda transportasi lain, menurunkan jumlah pemudik yang berangkat dari terminal juga ditengarai terjadi karena banyaknya acara mudik bareng yang dilakukan oleh beberapa perusahan swasta maupun badan usaha milik negara (BUMN).

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015