Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah/2015 Masehi jatuh pada Jumat (17/7) berdasarkan laporan dari tim perukyat di empat titik pengamatan hilal (bulan).

"Dari sejumlah tim di seluruh Indonesia ada empat tim perukyat di empat titik, melaporkan hilal terlihat sehingga pada malam ini kita memasuki 1 Syawal 1436 Hijriah atau besok sudah Sholat Idul Fitri," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat konferensi pers di Jakarta, Kamis malam.

Dari laporan terlihatnya hilal, menjadi dasar penetapan Hari Raya Lebaran.

Empat titik terlihatnya hilal itu yakni di Condrodipo (Gresik), Tanjung Kodok (Lamongan), Bojonegoro dan Kepulauan Seribu (Jakarta).

Hilal secara umum, kata Lukman, sudah memenuhi kriteria untuk ditetapkan sebagai awal bulan baru atau menjadi penanda pergantian Ramadhan ke Syawal. Hal ini seperti terjadi di area Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Area ini sebagai tempat penyuplai data tambahan untuk penetapan 1 Syawal.

Lebih lanjut dikatakannya, beberapa persyaratan di Pelabuhan Ratu itu seperti tinggi hilal yang sudah mencapai 3,11 derajat, jarak busur bulan ke matahari 5,72 derajat, umur hilal 9 jam 26 menit 52 detik dan fraksi iluminasi hilal 0,32 persen.

Menteri Agama mengatakan Sidang Isbat mempertimbangkan pendapat para astronom, termasuk para ahli dari ormas Islam.

Sidang Isbat berlangusng secara tertutup dan dilangsungkan secara singkat kurang dari satu jam.

Menag bersyukur Lebaran 2015 dilakukan secara bersama-sama.

"Seluruh umat Islam akan bersama-sama merayakan 1 Syawal dan bersama-sama sholat Ied besok pada pukul tujuh pagi," katanya.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015