Pekanbaru (ANTARA News) - Ratusan mobil bernomor polisi BM asal Provinsi Riau meramaikan semua lokasi wisata di Sumatera Barat, terutama untuk wisata pantai.

Antrian panjang dan kemacetan arus ke tempat-tempat wisata pantai di Padang, Pariaman, Pasaman Barat dan sebagainya terus terjadi hingga memasuki hari ke tiga di bulan Syawal.

"Sumbar memiliki wisata alam dan pantai yang bagus serta letaknya yang dekat dari Provinsi Riau," ujar Oston, (35) di Pariaman, Minggu.

Ia mengatakan, selain dekat, dan murah, wisata pantai memang hanya ada di Sumbar. Kalau harus ke Bali atau Batam perlu biaya besar. Padahal pemandangannya tidak kalah indah.

"Kalau pergi dengan keluarga jalan darat hanya memakan dua hari, di masa sisa libur Lebaran hanya ini pilihan favorit," paparnya.

Lain lagi pengakuan Salim (35) warga Labuh Baru. Ia mengaku sengaja pulang berlebaran kekampung saudaranya di Pasaman Barat.

Selama berlibur, mereka sekeluarga mencoba mengunjungi semua pantai yang ada di wilayah tersebut. Seperti pantai Sasak yang terletak di Pasaman Barat, hingga pantai Arta di Kecamatan Sei. Limau, Kabupaten Padang Pariaman, pantai Gondaria, dan Penangkaran Penyu.

"Bermodalkan rental mobil lima hari, kami dan keluarga puas dengan kunjungan wisata dan silahturahmi ke Sumbar," tuturnya.

Lusiana, (45) th, juga mengakui bahwa wisata pantai yang dikunjunginya di Padang Pariaman, ramai dipenuhi oleh warga yang datang dari segala penjuru. Selain dari Sumbar, ternyata sebahagian besar berasal dari Provinsi Riau.

"Buktinya banyak mobil bernomor polisi BM yang parkir di lokasi wisata," ujarnya menyebutkan termasuk dirinya.

Menurutnya panitia pantai setempat juga tidak kalah cerdas memanfaatkan momen liburan ini untuk menggelar berbagai iven pertunjukan guna menggaet pengunjung.

Tidak disangkal lagi, lokasi wisata pantai yang pada hari biasa tidak dikenakan biaya saat kunjungan. Ternyata saat Lebaran dikenai karcis masuk Rp15.000 perkepala.

"Parkiran kendaraan juga bayar naik dari biasa Rp5.000 jadi Rp10.000 permobil, sepeda motor dari Rp2.000 menjadi Rp5.000," urainya.

Berdasarkan pengamatan Antara di beberapa lokasi wisata pantai di Sasak, Pasaman Barat, ribuan kendaraan motor dan roda empat memenuhi pintu masuk.

Demikian juga lintas Padang -Pariaman menjelang siang alami kemacetan satu arah sepanjang 10 km menuju pantai.

Ratusan mobil bak terbuka berisikan puluhan keluarga tua, muda hingga anak-anak dengan wajah cerah berdesakan mengantri di bawah terik.

Dari 10 mobil bernomor polisi BA, terdapat rata-rata 3-4 mobil BM, satu-satu bernopol B.BK,F,D dan sebagainya. Tidak jarang berbagai kumpulan dan ikatan dari perantauan juga memanfaatkan momen ini untuk pulang berlibur ke Sumbar.

Pedagang Kaki Lima setempat juga terlihat ramai walau dalam suasana lebaran tidak ketinggalan memanfaatkan moment ini. Harga jualpun mendadak naik 100 persen.

Asima, (25) salah satu pengunjung mengaku harus membeli nasi bungkus seharga Rp18.000 karena butuh.

"Harga nasi naik dan tidak bisa ditawar, biasanya Rp13.000," ujarnya.

Pewarta: Netty Mindrayani/Vera Lusiana
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015