Kita tidak bisa memastikan sumber api seperti apa."
Bandung (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyatakan bahwa kebakaran hutan kawasan Konservasi Gunung Guntur mencapai 30 hektare lebih.

"Diperkirakan hasil pengecekan kami semua, serta BKSDA, ada 30 hektare, bisa lebih," kata Kepala BPBD Garut Dadi Zakaria melalui telepon selulernya, Senin.

Ia menuturkan, lahan hutan yang terbakar merupakan tanaman ilalang dan ranting yang kering di area Puncak 2, Blok Pamulangan, Citiis, Tarogong Kidul.

Kebakaran itu, menurut dia, diketahui Minggu (19/7) siang, hingga Senin dini hari masih terlihat kobaran api, kemudian menjelang pagi diperkirakan sudah padam.

"Telah melakukan upaya pemadaman dengan BKSDA, TNI, dan Polri, menjelang pagi sudah hampir padam, diperkirakan api padam," katanya.

Penyebab kebakaran itu, kata dia, belum dapat diketahui secara pasti, tetapi dugaan sementara karena faktor alam yaitu panasnya matahari, atau perbuatan manusia yang membakar sampah.

"Kita tidak bisa memastikan sumber api seperti apa," katanya.

Ia menyampaikan peristiwa kebakaran itu tidak menimbulkan korban jiwa, namun hanya sempat mengganggu pendaki atau orang yang berkemah di kawasan Citiis, Gunung Guntur.

Selain itu, lanjut dia, kebakaran hutan tidak menjalar ke permukiman penduduk di kaki Gunung Guntur karena lokasinya cukup jauh.

"Tidak mendekati titik api, jarak titik api ke permukiman lima kilometer, sementara aman," katanya.

Ia menambahkan, kebakaran hutan Gunung Guntur merupakan peristiwa setiap tahun pada musim kemarau dengan luas lahan yang terbakar berbeda-beda.

"Kebakaran gunung sudah beberapa kali terjadi," katanya.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015